Jakarta, Portonews.com – PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan kinerja keuangan kuartal pertama 2024. Roberto Lorato, CEO, mengatakan, “Kami senang melaporkan hasil operasional dan keuangan yang solid untuk kuartal pertama 2024. Dengan volume produksi minyak yang lebih tinggi dan panduan produksi yang lebih baik, kami berada pada saat yang tepat dimana kondisi harga minyak sedang membaik. Hal tersebut mengindikasikan prospek positif untuk sisa tahun ini.”
Di sektor keuangan, EBITDA AS$328 juta, sedikit lebih tinggi dibandingkan Q1-2023. Laba bersih diperoleh sebesar AS$73 juta,
lebih rendah dari AS$82 juta pada Q1-2023, terutama disebabkan oleh berkurangnya kontribusi dari Amman Mineral Internasional (AMMN).
Diketahui, kontribusi AMMN kepada MedcoEnergi lebih rendah AS$16 juta dibandingkan Q1-2023 meskipun
produksi meningkat, terutama disebabkan oleh bea ekspor yang lebih tinggi dan pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak yang lebih tinggi.
Sementara harga realisasi rata-rata minyak adalah AS$79,0/bbl, lebih tinggi dibandingkan Q1-2023 sebesar AS$76,4, dan harga gas rata-rata sebesar AS$7,0/mmbtu.
Sedangkan belanja modal medco sebesar AS$99 juta. Sebagian besar modal tersebut digunakan untuk pengeboran di Oman,
pengembangan baru di Natuna, Corridor, dan proyek Geotermal Ijen.
Untuk kas dan setara kas berjumlah AS$478 juta dengan Utang Bersih sebesar AS$2,5 miliar dan Utang Bersih terhadap EBITDA2 1,9x.
Fitch Ratings menaikkan peringkat kredit Perseroan menjadi “BB-” dan Pefindo menegaskan kembali peringkat di “idAA-”.
Medco juga sedang menyelesaikan divestasi aset Vietnam kepada Bitexco Energy Company Limited. Untuk dividen final tahun 2023 akan diumumkan setelah RUPST pada akhir Mei 2024.
Produksi sektor migas setahun penuh meningkat dari 145 mboepd menjadi kisaran antara 145 – 150 mboepd. Hal ini karena produksi minyak dan kondesat yang lebih tinggi, namun masih ada ketidakpastian permintaan gas pipa di Singapura.
Sedang produksi Minyak & Gas sebesar 157 mboepd di Q1-2024, stabil dibandingkan dengan Q4-2023, di atas panduan, dan 7 mboepd di bawah Q1-2023. Penyebabnya karena berkurangnya hak partisipasi
Corridor setelah perpanjangan PSC baru dan permintaan gas pipa yang lebih rendah di Singapura, namun diimbangi sebagian oleh volume minyak yang lebih tinggi dari Oman 60 dan Natuna.
Untuk belanja modal Minyak & Gas sebesar AS$83 juta, terutama untuk pengembangan di Corridor (Suban), Natuna (Forel dan West Belut) serta sumur produksi di Blok 60, Oman.
Sedang bisnis Medco di sektor ketenagalistikan, yaitu penjualannya mencapai 1.062 GWh, dimana 19% dari sumber energi terbarukan.
Belanja modal di bidang ini sebesar AS$16 juta. Modal ini dipergunakan untuk pengembangan Geotermal Ijen dan PLTS Bali Timur.
Sedang pembangunan PLTS Bali Timur berkapasitas 25 MWp diperkirakan akan selesai akhir tahun 2024 dan pengembangan Geotermal Ijen tahap I berkapasitas 34 MW juga berjalan baik dan akan selesai
pada Q1 2025.
Perlu dipaparkan pula terkait Amman Mineral Internasional (AMMAN). Produksi tembaga 98 Mlbs, 21% lebih tinggi dari tahun-ke-tahun dan produksi emas 167 Koz, 34% lebih tinggi dari tahun-ke-tahun.
Untuk pembangunan smelter tembaga berjalan sesuai jadwal dan saat ini telah mencapai 88%.
Untuk pencapaian ini, Hilmi Panigoro, Direktur Utama mengatakan, “Kami terus meninjau portofolio MedcoEnergi dan mencari peluang-peluang baru untuk menciptakan nilai tambah. Keberhasilan penyelesaian divestasi Vietnam dan
akuisisi Oman yang menguntungkan telah menempatkan MedcoEnergi pada posisi yang baik untuk meraih
kesuksesan yang berkelanjutan.”