Jakarta, Portonews.com – Harga minyak global melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Minyak dunia melemah setelah data terbaru menunjukan lemahnya ekonomi Amerika Serikat (AS) yang bisa menekan permintaan minyak dunia.
Dikutip dari Investing, Sabtu (4/5/2024), minyak Brent untuk kontrak Juli 2024 melemah 1,04 persen dengan berada pada level USD82,80 per barel. Kemudian minyak WTI untuk kontrak Juni 2024 melemah 1,22 persen dengan berada pada level USD77,99 per barel.
Rilis data yang menunjukkan nonfarm payrolls AS meningkat sebesar 175,000 pekerjaan pada bulan lalu, lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar 243,000 bisa memberikan sinyal permintaan minyak akan terganggu.
Sementara itu, tingkat pengangguran meningkat menjadi 3,9 persen dari 3,8 persen. Laporan ketenagakerjaan juga menunjukkan pertumbuhan upah tahun-ke-tahun paling lambat sejak Juni 2021.
kenaikan cadangan minyak mentah
Selain itu, menurut Analisis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, harga minyak dunia cenderung menurun berdasarkan perubahan arah dari tren bullish ke bearish karena efek dari peningkatan cadangan minyak mentah Amerika Serikat.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Energy Information Administration (EIA) pada Rabu, 1 Mei 2024, cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir 26 April.
Angka ini jauh melampaui perkiraan sebelumnya dari para analis yang memperkirakan penurunan sebesar 1,1 juta barel. Peningkatan yang tak terduga ini mengindikasikan adanya potensi surplus pasokan, yang pada gilirannya menekan harga minyak.
dampak perang Timur Tengah
Investor minyak semakin khawatir terhadap kemungkinan perlambatan ekonomi di AS, karena perang antara Israel dan Hamas terus berlanjut tanpa memberikan dampak besar terhadap pasokan minyak Timur Tengah.
“Sekarang semuanya bergantung pada permintaan karena premi risiko dari ketegangan di Timur Tengah yang terjadi bulan lalu berubah menjadi risiko sisa,” kata Analis Minyak Independen di London Gaurav Sharma.