Beijing, Shanghai, Portonews.com – Sistem kesehatan Cina sedang tegang menghadapi puncak infeksi COVID-19. Setelah berhasil mengatasi wabah virus pertama pada tahun 2020, negara tersebut kini kembali menghadapi lonjakan kasus baru yang cukup signifikan.
Pemerintah Cina telah menerapkan berbagai tindakan preventif seperti memperluas tes, meningkatkan kapasitas perawatan, dan memperketat pembatasan perjalanan untuk mengendalikan penyebaran virus. Selain itu, pemerintah juga telah mengumumkan dana sebesar 9 miliar yuan (sekitar 1,4 miliar dolar AS) untuk membantu menangani wabah tersebut.
Untuk meningkatkan kapasitas perawatan, pemerintah Cina telah menambah jumlah tempat tidur di rumah sakit dan memperluas fasilitas perawatan intensif. Selain itu, pemerintah juga telah mengirimkan tenaga medis dari seluruh negara untuk membantu mengatasi lonjakan kasus di daerah-daerah yang terdampak.
Meskipun demikian, sistem kesehatan Cina masih terus menghadapi tekanan yang cukup besar. Rumah sakit di beberapa daerah terdampak masih kekurangan tenaga medis dan fasilitas perawatan yang memadai. Selain itu, ada juga kekhawatiran akan kelangkaan vaksin COVID-19 di Cina, meskipun pemerintah telah mengumumkan bahwa mereka telah memproduksi jumlah vaksin yang cukup untuk memenuhi kebutuhan negara tersebut.
Untuk menghadapi wabah ini, pemerintah Cina juga telah bekerja sama dengan organisasi kesehatan internasional seperti WHO untuk menyebarkan informasi tentang cara menangani virus ini dan membantu negara-negara lain yang juga terdampak oleh COVID-19.
Sistem kesehatan Cina terus berupaya untuk mengatasi wabah COVID-19 yang sedang terjadi, dan pemerintah telah mengambil berbagai tindakan untuk membantu mengendalikan penyebaran virus. Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh sistem kesehatan negara tersebut dalam menangani wabah ini.