Indramayu, Portonews.com-PLTU Indramayu memanfaatkan sisa hasil pembakaran batu bara berupa fly ash dan bottom ash untuk dikelola menjadi paving block.
PLTU Indramayu kini juga sedang melakukan ujicoba penggunaan palet kayu sebagai campuran batubara untuk menghasilkan listrik.
Ubaedi menjelaskan bahwa setiap hari PLTU Indramayu rata-rata membutuhkan 4.000 ton batubara per unit, sehingga total jika 3 unit beroperasi kebutuhan mencapai 12.000 ton. Dengan pemanfaatan palet diharapkan dapat menurunkan penggunaan batubara.
“Produksinya memang belum terlalu besar, kami bisa produksi 500 paving setiap hari. Hasil dari paving block digunakan untuk kegiatan corporate social responsibility kepada warga sekitar pembangkit,” tutur General Manager UBJOM Indramayu, Ubaedi Susanto.
Saat ini masih tahapan ujicoba. Kemarin kami coba mencampurkan 5% palet dan hasilnya cukup memuaskan,” tutur Ubaedi.
Sasaran inovasi penggunaan palet ini tidak hanya untuk menghemat biaya pokok penyediaan, tetapi juga menjadi energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Inivasi ini juga bisa mengurangi sampah dan emisi yang saat ini masih menjadi masalah di beberapa daerah.
Dukung Pertanian
Sebagai salah satu daerah penghasil beras terbesar di Jawa Barat, PT PJB juga terus mendukung pertanian di sekitar PLTU Indramayu dengan mendorong masyarakat untuk menggunakan pupuk organik melalui berbagai pelatihan dan pembinaan.
“Sebelumnya masyarakat khawatir kalau pakai pupuk organik hasilnya berkurang, ternyata sama dengan menggunakan pupuk sintetis, padahal biaya operasional menggunakan pupuk organik lebih murah. Sekarang banyak masyarakat yang ikut tertarik,” ujar Ubaedi.