Jakarta, Portonews.com – Dalam Rapat Koordinasi Nasional Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas BNPB) Tahun 2024 yang berlangsung di Bandung pada Rabu (24/4/2024), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan pentingnya setiap pemerintah daerah di Indonesia untuk memahami dengan baik jenis-jenis bencana yang ada di wilayahnya.
Menurut Muhadjir, bencana seperti longsor, banjir, dan erupsi adalah kejadian yang pasti terjadi dan memiliki siklus yang dapat diidentifikasi. Oleh karena itu, pemerintah daerah diharapkan telah mengenali dengan serius tipologi bencana yang mungkin terjadi di masing-masing daerahnya.
“Sangat penting bagi pemerintah daerah untuk mengenali dan memahami bencana yang mungkin terjadi di wilayahnya. Ketika bencana sudah diidentifikasi dengan baik, langkah-langkah mitigasi dan penanganan dapat dilakukan secara lebih efektif,” ujar Menko Muhadjir.
Lebih lanjut, Menko Muhadjir menekankan bahwa dengan mengenali bencana secara mendalam, pemerintah daerah dapat mengembangkan inovasi teknologi dan menyempurnakan kebijakan penanganan bencana. Hal ini akan membantu dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana secara maksimal.
Menurut Muhadjir, salah satu langkah penting dalam menanggapi kenyataan tersebut adalah dengan meningkatkan kesadaran bencana di masyarakat. Ia mengajak setiap pemerintah daerah untuk saling berbagi pengalaman dalam menangani bencana di wilayahnya serta mempelajari pengalaman penanganan bencana dari negara-negara lain yang memiliki tingkat bencana tinggi.
Muhadjir juga mengusulkan adanya workshop yang bertujuan untuk meningkatkan peran pemerintah daerah dalam penanganan bencana. Menurutnya, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab utama dalam penanggulangan bencana dan harus mampu mengidentifikasi jenis-jenis bencana serta terus mengembangkan faktor inovasi dan teknologi dalam penanganan bencana.
Dalam kesempatan yang sama, Muhadjir Effendy juga menyampaikan bahwa sebagai negara dengan potensi bencana yang besar, Indonesia harus dapat menerima kenyataan ini secara menyeluruh. Hal ini menjadi panggilan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menghadapi dan mengurangi dampak dari bencana yang mungkin terjadi di masa depan.