Jakarta.Portonews.com – Kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) telah mampu memproduksi avtur, membuat Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, optimistis, kebutuhan avtur di dalam negeri akan terjaga dengan baik.
Wamen ESDM menutarakan hal itu di Gedung MPR, Jakarta, Jumat (16/8). Menurutnya, disamping untuk memenuhi avrur dalam negeri, Pertamina juga bisa eskspor avtur. “Insya Allah, Pertamina mampu melakukan ekspor avtur,” kata Arcandra Tahar.
Menurutnya, Pertamina cukup mampu memenuhi kebutuhan avtur di dalam negeri, dan bahkan, kata Arcandra Tahar, Pertamina mampu untuk mengekspor avtur.
Pada waktu dan kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan, hal sama bahwa Pertamina bisa melakukan ekspor avtur. “Mereka (Pertamina—red) telah membuktikan bisa bersaing di tingkat dunia,” kata Luhut.
Sementara, Presiden Joko Widodo, pada beberapa waktu lalu menginginkan Indonesia bisa memproduksi avtur dengan campuran kelapa sawit pasca program mandatori biodiesel sebagai pengganti solar mulai menunjukkan hasil.
Pertamina dengan sigap seolah menjawab apa yang diingin Presden, selain mampu untuk mengekspor avtur, Pertamina juga telah kilang yang menhasilkan campuran solar B 100 yang mampu menghasilkan soalar murni, avtur dan elpiji.
Dalam penegasannya, Presiden Jokowi, ingin Indonesia harus menerapkan inovasi-inovasi yang dapat membalik ketidakmungkinan menjadi peluang, membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan, salah satunya melalui kemampuan meproduksi avtur.
Jokowi menegaskan Indonesia harus berani memulai dari sekarang dengan melakukan sejumlah lompatan. Hal yang sudah terwujud antara lain melalui kebijakan pencampuran biodiesel sebesar 20% atau B20 ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan ditingkatkan ke B30, bahkan hingga B100.
Dengan demikian, kata Jokowi, Indonesia sudah tidak lagi mengimpor avtur (bahan bakar pesawat). Seriiring upaya inovatif, Pemerintah juga sudah membuka ruang pengembangan mobil listrik. Ini bertujuan menekan impor industri otomotif.