Jakarta, Portonews.com – Ambisi pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada 2029 tampaknya bukan sekadar retorika. Langkah nyata Presiden Prabowo Subianto, yang baru dilantik sebagai Presiden ke-8 RI, menunjukkan komitmen kuat. Kunjungan kerjanya ke beberapa negara pada 8-23 November 2024 menghasilkan komitmen investasi 18,57 miliar dolar AS atau sekitar Rp294 triliun—melampaui ekspektasi.
Langkah ini patut diapresiasi sebagai upaya konkret memperkuat fondasi ekonomi. Di tengah dinamika global yang menantang, keberhasilan menarik investasi asing besar adalah sinyal positif. Investasi ini diharapkan mendorong pembangunan infrastruktur, lapangan kerja, dan transfer teknologi, berkontribusi pada pertumbuhan berkelanjutan.
Namun, euforia ini harus diiringi kesiapan domestik menyerap investasi secara efektif. Pemerintah perlu memastikan regulasi mendukung kemudahan berusaha dan kepastian hukum. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan investasi harus dijaga untuk menghindari korupsi.
Penting bagi pemerintah memastikan investasi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan harus menjadi prioritas agar tenaga kerja lokal dapat berkontribusi.
Pemerintah juga harus waspada terhadap dampak negatif investasi asing, seperti eksploitasi sumber daya alam atau pelanggaran lingkungan. Pengawasan dan regulasi ketat perlu diterapkan untuk memastikan investasi sejalan dengan pembangunan berkelanjutan.
Langkah cepat Presiden Prabowo menunjukkan komitmen memenuhi janji kampanye dan membangun kepercayaan publik, penting untuk stabilitas politik dan sosial.
Komitmen investasi 18,57 miliar dolar AS ini adalah angin segar bagi ekonomi Indonesia. Tantangan ke depan adalah mengelola investasi tersebut secara optimal untuk mencapai pertumbuhan 8% pada 2029. Sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat diperlukan untuk mewujudkan visi ini.
