KEPEMIMPINAN Presiden Joko Widodo untuk periode kedua 2019-2024 yang berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin diyakini mampu membawa banyak kemajuan bagi Indonesia di masa depan. Keyakinan itu bukan tak berdasar, melainkan karena sudah ada pondasi yang kuat untuk itu. Salah satu modal menjadi negara maju itu adalah pembangunan infrastruktur.
Di periode pertama kepemimpinannya, Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dikenal sangat gencar membangun infrasruktur. Dari Sabang hingga Merauke dan dari Miangas hingga Pulau Rote semuanya mendapat bagian pembangunan infrastruktur. Mungkin pujian seputar pembangunan infrastruktur itu dinilai terlalu berlebihan, tetapi faktanya memang ada.
Harus diakui banyak kemajuan di negeri ini melalui pembangunan insfrastruktur yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia. Kemajuan di bidang infrastruktur itu menjadi kunci utama bagi sebuah negara yang ingin maju. Semua negara maju pasti memiliki infrastruktur yang baik. Dengan fasilitas infastruktur yang baik akan mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi serta menciptakan biaya yang efisien.
Dapatkan Majalah PORTONEWS versi digital
Dalam bererapa dekade terakhir, kalangan dunia usaha maupun investor asing sering mengeluhkan minimnya infrastruktur di Indonesia. Banyak pengusaha yang tertarik untuk berinvestasi karena sumber daya alam yang sangat mendukung. Tapi karena kendala infrastruktur menjadi terhambat.
Kondisi itu juga membuat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bisa maksimal. Namun semua hambatan itu kini secara bertahap dibenahi dan mulai teratasi lewat kebijakan pemerintah yang gencar membangun infrastruktur. Terbukti pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sejak 2014 hingga 2019 ini telah membuat banyak kemajuan pesat dalam berbagai bidang.
Dalam lima tahun terakhir, pembangunan sangat massif hingga ke pelosok-pelosok, termasuk di wilayah perbatasaan negara yang pada masa lalu sering dipersoalkan. Pembangunan di Kalimantan, Papua, Nusa Tenggara Timur dan juga di wilayah terluar Indonesia sangat dirasakan oleh masyarakat. Masyarakat di daerah perbatasan dulunya merasa dianaktirikan karena kepedulian negara memang sangat minim untuk memperbaiki nasib mereka. Di era Presiden Joko Widodo diubah kebijakan pembangunan yang mengedepankan pemerataan dan keadilan.
Sekarang semua bisa merasakan bahwa banyak perubahan yang dialami, meskipun secara ekonomi belum terlalu banyak dirasakan manfaatnya, karena baru sebatas membuka akses pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan ke arah yang lebih baik. Tapi di satu sisi, akses pembangunan tersebut telah memberikan harapan bagi rakyat untuk sebuah masa depan yang lebih baik.
Dengan terpilihnya Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 dalam Pilpres 2019 ini, maka harapan terhadap kemajuan bangsa serta adanya pemerataan ekonomi dan kesejahteraan bagi rakyat menjadi tantangan berat bagi keduanya. Ekspektasi terhadap kedua pemimpin begitu tinggi karena rakyat sudah lama merindukan adanya pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat secara adil.
Nah, sekarang inilah waktunya bagi Jokowi-Ma’ruf membuktikan bahwa kemenangan dalam Pilpres 2019 adalah kemenangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kalau kondisi dalam negeri sekarang ini ada semacam ‘riak-riak’ kecil sebagai dampak dari kontestasi Pilpres adalah hal yang wajar. Dalam setiap kontestasi pasti ada yang menang dan kalah. Tapi suka atau tidak suka, hasil presiden (Pilpres) 2019 dimenangkan oleh pasangan nomor urut 01 yakni Joko Widodo-KH Ma’rut Amin. Selamat mewujudkan harapan rakyat yakni kemajuan, pemerataan yang berkeadilan.
Krisman Kaban