Jakarta, Portonews.com – Sebagai langkah penting untuk memperkuat fungsi konservasi, edukasi, dan riset keanekaragaman hayati Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meresmikan Rumah Kaca Taman Begonia yang terletak di Kebun Raya Bogor. Peresmian ini merupakan hasil kolaborasi yang luar biasa antara BRIN dan PT Mitra Natura Raya (MNR), yang menunjukkan bagaimana sinergi antara dunia riset dan sektor swasta dapat menghasilkan fasilitas konservasi yang berdampak positif bagi masyarakat luas.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama dengan MNR menunjukkan bahwa dunia riset dan sektor komersial dapat tumbuh bersama secara berkelanjutan. “Kalau hanya ingin bisnis, marjin tidak akan besar. Tapi jika kita bicara keberlanjutan, maka inilah bentuk bisnis jangka panjang yang memberi dampak luas,” ujar Handoko pada peresmian Rumah Kaca Taman Begonia di Bogor, Jumat (21/03).
Menurut Handoko, Rumah Kaca Taman Begonia bukan hanya sekadar menjadi ikon baru Kebun Raya Bogor, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pengelolaan koleksi botani lainnya. “Kami ingin Rumah Kaca Begonia ini menjadi warisan edukatif yang berkelanjutan, menginspirasi banyak pihak, termasuk para periset dan pemerintah daerah, agar lebih berani dalam membangun kemitraan inovatif,” lanjutnya.
Ia juga menegaskan pentingnya untuk terus memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan Kebun Raya. “Dulu banyak kendala dari sisi tata kelola, tapi melalui kemitraan seperti ini, kita menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan efisien,” ucap Handoko. Ia juga menggarisbawahi bahwa kemitraan yang dibangun ini sangat penting dalam mendukung konservasi dan edukasi tanpa membebani negara.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Mitra Natura Raya, Ery Erlangga, memberikan apresiasi atas kepercayaan BRIN untuk menjalin kemitraan yang bertujuan membangun ekosistem edukatif berbasis konservasi. “Kami di MNR tidak datang untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. Ini adalah upaya bersama membangun tempat pembelajaran yang bermakna dan mudah diakses semua kalangan,” jelasnya.
Ery juga menambahkan bahwa Rumah Kaca Taman Begonia merupakan bagian dari upaya untuk menghadirkan konten edukatif yang dapat dipahami dan diterima oleh generasi muda. “Kita ingin menyampaikan pesan bahwa ilmu pengetahuan dan kekayaan hayati itu penting, dan bisa dikemas dengan cara yang relevan dengan bahasa zaman sekarang,” tuturnya.
Rumah Kaca Taman Begonia dirancang sebagai ruang hidup yang tidak hanya menampilkan keindahan tanaman Begonia, tetapi juga menjelaskan fungsi ekologis dan peran pentingnya dalam sistem ekosistem. BRIN melalui para penelitinya juga mendukung dengan basis data, riset, dan pendekatan sains yang kuat.
Kolaborasi ini menjadi model kemitraan yang efektif antara pemerintah dan sektor non-pemerintah dalam mengelola keanekaragaman hayati. Diharapkan rumah kaca ini akan menjadi titik awal dari pengembangan koleksi tematik lainnya seperti taman bambu dan tanaman-tanaman khas Indonesia yang masih belum tereskplorasi secara luas.
Dengan dibukanya Rumah Kaca Taman Begonia, BRIN dan MNR menegaskan komitmen untuk terus menghadirkan inovasi berbasis konservasi yang tidak hanya bermanfaat untuk riset dan pendidikan, tetapi juga berdampak sosial dan ekologis secara luas.