Batam, Portonews.com – Pengembangan Kawasan Terpadu Rempang Eco-City di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), tetap menjadi salah satu fokus utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Badan Pengusahaan (BP) Batam memastikan bahwa proyek strategis nasional ini akan terus berjalan, dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Batam dan masyarakat sekitarnya.
Hal ini sejalan dengan Arah Pembangunan Kewilayahan yang tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2025 mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, menyatakan, “Kami berharap, seluruh pihak dapat mendukung penyelesaian Proyek Rempang Eco-City yang nantinya dapat memberikan kontribusi terhadap ekonomi Batam,” dalam sebuah keterangan resmi di Batam pada Rabu.
Ariastuty menjelaskan bahwa kawasan ini dirancang untuk mendukung pengembangan koridor industri di Batam. Harapannya, Rempang Eco-City akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang memberikan peluang besar bagi masyarakat setempat, salah satunya melalui peningkatan penyerapan tenaga kerja.
“Jika pembangunan rumah tahap kedua dan fasilitas pendukung lainnya selesai, kami optimis pandangan masyarakat terhadap investasi di kampung mereka akan semakin positif,” tambahnya.
Ariastuty juga mengakui bahwa percepatan pembangunan proyek ini memerlukan dukungan penuh dari pemerintah pusat serta seluruh elemen daerah. “Pesan Pak Kepala dan Bu Waka, yang paling penting adalah menjaga komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Kami ingin memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari pengembangan kawasan ini,” ungkapnya.
Selain Rempang Eco-City, pemerintah juga menetapkan sejumlah proyek strategis lainnya, antara lain Pengembangan Pelabuhan Batuampar dan Pelabuhan Kabil, pembangunan Jalan Lingkar Luar Tanjungpinggir – Jodoh, serta Pengembangan Kawasan Terpadu Galang Maritime City. Proyek lainnya meliputi pengembangan berbagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti Batam Aero Technic, KEK Nongsa, KEK Sekupang, dan KEK Tanjungsauh, serta pengembangan SPAM Regional Batam, Batam Urban, dan Industrial Sewerage System Development Project.
Tak ketinggalan, perencanaan dan pembangunan sistem transportasi massal seperti LRT Batam dan BRT Trans Batam yang terintegrasi dengan Transit Oriented Development (TOD) juga menjadi bagian dari rencana strategis pemerintah. Semua proyek ini bertujuan untuk menjadikan Batam sebagai kawasan unggul, baik dalam sektor industri, investasi, maupun pariwisata.
BP Batam memastikan bahwa pengembangan Rempang Eco-City akan terus berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, guna mewujudkan visi pembangunan jangka panjang bagi Batam.