Jakarta, Portonews.com – PSSI mengumumkan untuk mengakhiri kerjasama dengan Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan yang sebelumnya menangani tim nasional Indonesia, Senin (6/1). Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, mengungkapkan bahwa calon pengganti Shin Tae-yong berasal dari Eropa, khususnya Belanda. Salah satu nama yang tengah dipertimbangkan adalah Patrick Kluivert, mantan penyerang timnas Belanda.
Keputusan untuk memilih pelatih asal Belanda dianggap tepat, mengingat banyaknya pemain Indonesia yang tumbuh dalam budaya sepak bola Belanda, sehingga memudahkan komunikasi di lapangan. Beberapa pengamat menilai Kluivert sebagai kandidat yang berpotensi besar menggantikan Shin Tae-yong. Jurnalis ternama Italia, Fabrizio Romano, melaporkan bahwa Kluivert siap menandatangani kontrak dua tahun dengan opsi perpanjangan.
Kluivert memiliki karier gemilang sebagai pemain di klub-klub besar Eropa seperti Ajax Amsterdam, Barcelona, dan PSV Eindhoven. Meskipun demikian, sebagai pelatih, ia belum banyak meraih kesuksesan signifikan. Pencapaian terbaiknya adalah membawa Twente U-21 juara Beloften Eredivisie pada 2011/2012. Setelah berkarier sebagai pemain, Kluivert memulai karier kepelatihan dengan menjadi asisten pelatih di AZ Alkmaar pada 2008, dan kemudian melatih timnas Curacao serta beberapa klub lainnya.
Erick Thohir menjelaskan bahwa pemilihan pelatih baru ini mempertimbangkan kesamaan budaya antara pemain Indonesia dan pelatih asal Belanda. Faktor komunikasi yang lancar juga menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. “Banyak pilihan, tapi dengan waktu yang terbatas, kami harus menjaga dinamika tim yang sudah ada,” kata Erick dalam konferensi pers.
Target PSSI untuk pelatih baru adalah membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026. Saat ini, Indonesia berada di posisi ketiga klasemen sementara Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan enam poin dari enam pertandingan. Erick menambahkan bahwa pelatih baru diharapkan dapat membangun filosofi sepak bola yang kuat untuk tim senior dan U-23.
Kluivert dikenal sebagai salah satu pemain legendaris Belanda yang pernah membela Ajax, Barcelona, dan timnas. Sebagai pemain, ia mencetak 206 gol dalam 480 pertandingan, termasuk 40 gol untuk timnas Belanda. Sebagai pelatih, ia pernah menangani timnas Curacao dan klub Turki Adana Demirspor, meskipun hanya dalam periode singkat. Rekor kepelatihannya mencatatkan 4 kemenangan, 4 seri, dan 6 kekalahan bersama Curacao, serta 8 kemenangan, 6 seri, dan 6 kekalahan di Adana Demirspor.
Erick juga menegaskan bahwa pelatih yang terpilih harus memiliki visi untuk membawa Indonesia berkompetisi di level internasional dan membantu timnas Indonesia mencapai tujuan besar, yakni tampil di Piala Dunia 2026.