Jakarta, Portonews.com – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengajak seluruh pelaku usaha di sektor pangan untuk berkolaborasi dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan. Hal ini menjadi langkah penting dalam mendukung visi besar Presiden Prabowo, terutama yang tertuang dalam program Asta Cita.
“Kolaborasi yang kita bangun ini mencakup mulai dari persiapan produksi, produksi itu sendiri, pasca panen, hingga hilirisasi. Ini adalah tugas kita bersama, dan semua program dalam Asta Cita, khususnya swasembada pangan, harus kita wujudkan,” ujar Arief dalam acara Halalbihalal Lebaran 2025 di Kantor Bapanas, Jakarta, pada Selasa (8/4/2025).
Acara ini dihadiri oleh berbagai asosiasi dan pelaku usaha pangan seperti HKTI, HIPPINDO, APRINDO, AP3MI, dan sejumlah organisasi lainnya. Selain itu, hadir pula unsur dari Kemenko Pangan, Kementerian Pertanian, Badan Gizi Nasional, serta berbagai lembaga terkait lainnya.
Arief menekankan pentingnya kolaborasi yang sudah terbentuk dengan kuat, baik antara BUMN, kementerian, lembaga, maupun pihak swasta dalam mendukung keberhasilan produksi pangan nasional. Ia juga memberikan apresiasi atas keberhasilan pengendalian harga dan ketersediaan pangan yang tercapai berkat kerja sama ini.
“Kita bersyukur karena hari ini kita bisa mengendalikan harga dan ketersediaan pangan. Kami juga menghubungkan sektor peternakan ayam dan telur ke Badan Gizi, serta meminta dukungan BUMN untuk melakukan penyerapan pangan. Penyerapan yang dilakukan Bulog, yang mencapai 800 ribu ton setara beras, merupakan prestasi luar biasa,” lanjut Arief.
Arief juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam menjaga harga bahan pokok dan memperbanyak ketersediaan pangan, sehingga tahun ini Indonesia berhasil melewati tantangan tanpa adanya kenaikan harga yang signifikan.
“Saya berterima kasih kepada semua yang telah membantu mempersiapkan cadangan pangan. Misalnya, harga GKP yang awalnya Rp 4.200, kemudian naik menjadi Rp 5.000, dan kini berada di Rp 6.500, itu semua berkat perjuangan kita bersama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Arief menekankan pentingnya memperkuat beberapa kolaborasi utama, di antaranya menjaga daya beli masyarakat dengan stabilisasi harga, meningkatkan produksi pangan untuk memperkuat cadangan, serta mengkampanyekan program edukasi makan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman).
Arief juga menyoroti program makan bergizi gratis yang kini tengah dijalankan. “Selain membagikan makanan bergizi, kami juga akan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya makan bergizi dan bagaimana cara memilih pangan yang aman,” tambahnya.
Bapanas, bersama dengan BPOM, juga berfokus pada pengawasan keamanan pangan, baik pangan segar sebelum diolah maupun pangan olahan. Arief menekankan bahwa keberhasilan program pemerintah dalam menyediakan pangan yang aman sangat bergantung pada kolaborasi seluruh pihak terkait.
“Keamanan pangan sangat penting. Jika tidak aman, maka itu bukan pangan,” tegasnya.
Dengan upaya-upaya ini, Arief berharap dapat memastikan keberlanjutan program swasembada pangan dan menciptakan kestabilan dalam sektor pangan yang berdampak positif pada masyarakat Indonesia.