Jakarta, Portonews.com : PT Geo Dipa Energi (Persero) sukses mencetak pendapatan sebesar Rp 1,162 triliun pada tahun 2024, melampaui target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp 1,077 triliun atau naik 108%. Kinerja impresif ini didorong oleh optimalisasi dua Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), yakni PLTP Dieng dan PLTP Patuha, yang masing-masing berkapasitas 55 MW dengan total produksi listrik mencapai 859 GWh.
Kontribusi Besar GeoDipa untuk Penerimaan Negara
Selain pertumbuhan pendapatan, GeoDipa turut berkontribusi bagi negara dengan menyetorkan Bagian Pemerintah (SBP) sebesar Rp 147 miliar—143% lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar Rp 103 miliar. Tak hanya itu, GeoDipa juga membagikan dividen sebesar Rp 26,9 miliar pada tahun ini, memperkuat perannya dalam mendukung perekonomian nasional.
Komitmen ESG: Raih Peringkat ESG 58 dan PROPER Hijau
Dalam aspek keberlanjutan, GeoDipa mencatat peningkatan signifikan pada aspek Environment, Social, and Governance (ESG).
Berdasarkan penilaian S&P Global, perusahaan meraih rating ESG sebesar 58 poin, menunjukkan komitmen kuat terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab.
GeoDipa juga memperoleh rating C untuk Climate Change dan C untuk Water Security dari The Carbon Disclosure Project (CDP). Capaian ini membuktikan bahwa perusahaan menjalankan strategi pengelolaan dampak lingkungan secara berkelanjutan. “Kami terus berkomitmen untuk mengelola dampak lingkungan dengan bertanggung jawab,” ujar Direktur Utama GeoDipa, Yudistian Yunis, dalam konferensi pers di kantor pusat perusahaan, Rabu (26/02).
Sebagai bukti kepatuhan terhadap regulasi lingkungan dan inovasi ramah lingkungan, dua unit operasi GeoDipa berhasil meraih penghargaan PROPER Hijau tahun 2024. “Ini menegaskan bahwa kami mengutamakan praktik bisnis yang berkelanjutan,” tambahnya.
Ekspansi PLTP Patuha dan Dieng: Dukung Transisi Energi Nasional
GeoDipa juga mencatat kemajuan signifikan dalam proyek pengembangan energi panas bumi. Tahun ini, perusahaan berhasil menyelesaikan pengeboran proyek PLTP Patuha Unit 2, serta well testing 3 dari 6 sumur di Dieng dan 12 dari 12 sumur di Patuha. Langkah ini merupakan bagian dari strategi percepatan pemanfaatan energi terbarukan.
Ke depan, GeoDipa akan memulai tahap Engineering, Procurement, and Construction (EPC) untuk PLTP Patuha Unit 2 dan Dieng Unit 2, masing-masing berkapasitas 55 MW. Kedua pembangkit ini ditargetkan beroperasi komersial pada tahun 2027, yang tidak hanya meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan, transisi energi nasional, serta peningkatan kapasitas listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).
Dengan pencapaian ini, GeoDipa terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam industri panas bumi, sejalan dengan visi pemerintah dalam mencapai net zero emission dan meningkatkan ketahanan energi nasional.