Bekasi, Portonews.com – Kawasan Bekasi, Jawa Barat, dilanda banjir besar pada Selasa (4/3), yang mengakibatkan puluhan mobil terendam dan sejumlah area terisolasi. Salah satu lokasi terdampak parah adalah di sekitar Ruko Grand Galaxy City, di mana ketinggian air mencapai 1,2 meter pada pukul 07.00 WIB. Mobil-mobil yang terparkir di kawasan tersebut tampak tenggelam dalam genangan air yang berwarna kecoklatan.
Banjir ini juga menyebabkan akses jalan utama menuju Grand Galaxy City terputus, mempersulit mobilitas warga dan mengganggu aktivitas di sekitarnya. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, dalam rapat koordinasi daring yang berlangsung pada Selasa pagi, mengungkapkan bahwa delapan dari dua belas kecamatan di Bekasi terendam. “Dari 12 kecamatan yang terdampak, 8 kecamatan hari ini lumpuh,” ucap Tri.
Selain kawasan Ruko Grand Galaxy City, banjir juga meluas ke beberapa wilayah lainnya di Kota Bekasi, seperti Pondok Gede Permai (PGP), Medan Satria, Kalimalang, dan Bekasi Utara. Di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) dan Jatiasih, air bahkan dilaporkan mencapai ketinggian 3 meter. Sementara itu, Perumahan Villa Nusa Indah terendam hingga hampir 2,5 meter, dengan hanya atap rumah yang terlihat.
Ketinggian air yang terus meningkat mengancam keselamatan warga. Dalam upaya penanggulangan, BPBD Kota Bekasi mencatat setidaknya 20 titik banjir di tujuh kecamatan yang terdampak. Selain itu, pada pukul 06.00 WIB, sekitar 46 RT dan empat ruas jalan di Jakarta juga terendam banjir, memperburuk situasi di ibu kota.
Sejumlah warga terpaksa mengungsi akibat tingginya air. BPBD Kota Bekasi melaporkan bahwa sebanyak 47 Kepala Keluarga (KK) dengan 360 jiwa mengungsi di Mushola Jumiatur Khoir, Kp. Lebak, Teluk Pucung, Bekasi Utara, dan 100 KK dengan 400 jiwa lainnya mengungsi di rumah Bang Bray, Gg. Mawar, Bekasi Timur.
Sementara itu, pemadaman listrik yang terjadi sejak sekitar pukul 03.00 WIB dini hari membuat keadaan semakin sulit. Kondisi ini semakin memperburuk situasi darurat yang tengah dihadapi, sehingga penanganan bencana membutuhkan perhatian lebih dari pihak berwenang.
Pemerintah Kota Bekasi bersama dengan BPBD terus melakukan evaluasi situasi dan pendataan korban. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, juga menambahkan bahwa warga sudah diminta untuk melakukan evakuasi sejak malam sebelumnya, dan pihaknya kini tengah fokus pada upaya pemulihan serta penyediaan tempat pengungsian yang aman.
Dengan masih berlangsungnya hujan lebat di beberapa area, pihak berwenang meminta agar masyarakat tetap waspada dan mengikuti petunjuk evakuasi yang telah diberikan untuk menghindari risiko lebih lanjut.