Banyumas, Portonews.com – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menjelaskan bahwa pemerintah sedang melakukan perbaikan pada saluran irigasi, salah satunya adalah Bendung Gerak Serayu di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Langkah ini bertujuan untuk mendukung program swasembada pangan.
“Ini ‘kan 20 ribu hektare (luasan cakupan daerah irigasi dari Bendung Gerak Serayu). Sebenarnya ini sudah ada rehab dari tahun 2017 sampai 2021,” ujar Dody Hanggodo setelah meninjau Bendung Gerak Serayu yang terletak di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Ia menyampaikan bahwa dengan adanya perbaikan ini, indeks pertanaman (IP) di area persawahan yang dialiri oleh Bendung Gerak Serayu dapat meningkat hingga hampir 2,5 kali tanam dalam satu tahun.
Terkait hal ini, ia juga menyebutkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum berencana untuk melakukan rehabilitasi lebih lanjut terhadap Bendung Gerak Serayu sekitar tahun 2027 sambil menunggu ketersediaan dana pinjaman.
“Kita lagi proses dana loan-nya (pinjaman). Harapan kami setelah rehab selanjutnya itu selesai bisa IP meningkat 300 persen (IP 300 atau tiga kali tanam dalam setahun),” jelasnya.
Dalam diskusi yang berlangsung, Menteri Dody merespons usulan dari Penjabat Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar. Usulan tersebut menyebutkan perlunya perhatian pada sawah di balik bukit yang berada di sekitar Bendung Gerak Serayu.
“Agak susah mengalirkan ke sana, tapi tadi saya sudah minta tolong kepala balai nanti biar kerja sama dengan Dinas Pertanian setempat dan Babinsa untuk mengecek bagaimana cara supaya sawah-sawah di sana bisa terairi, mungkin tidak dari sini, saya juga tidak tahu. Tapi kalaupun dari sini harus ada pompa,” kata Menteri PU saat didampingi oleh Wakil Menteri Diana Kusumastuti dan Penjabat Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar.
Ia menambahkan bahwa pihaknya sedang mencari solusi yang dapat memberikan manfaat jangka panjang. Ia tidak ingin proses pengairan hanya dilakukan sekali atau dua kali tanam, lalu ditinggalkan.
Dody menjelaskan jika pengairan sawah di balik bukit itu menggunakan pompa, maka akan membutuhkan bahan bakar seperti solar, yang tentunya harus dipertimbangkan.
“Kalau kemudian solar itu kita lepas ke petani, ‘kan ada additional cost (biaya tambahan) bagi petani yang mungkin akan berat bagi mereka. Jadi, harapan saya, apapun solusi yang kita hadirkan untuk para petani tidak kemudian menjadi beban bagi mereka,” ujarnya.
Ia juga menuturkan bahwa langkah ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satu caranya adalah dengan menaikkan harga gabah dan mempercepat ketersediaan pupuk.
Selain itu, ia meminta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) untuk bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, serta Bintara Pembina Desa (Babinsa), dalam mencari solusi pengairan untuk area persawahan di balik bukit tersebut.
“Kebetulan kita sudah MoU (Memorandum of Understanding/nota kesepahaman) bertiga untuk mencari solusi bagaimana yang di balik bukit itu kita bisa airi. Apakah harus dari sini, atau bisa cari cara yang lain, cara-cara yang tidak akan menjadi beban baru bagi petani,” ujar Menteri PU dengan tegas, berdasarkan informasi yang dilansir dari laman ANTARA.
Kunjungan Menteri PU Dody Hanggodo ini juga dihadiri oleh Bupati Banyumas terpilih, Sadewo Tri Lastiono, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Banyumas periode 2018-2023.