Jakarta, Portonews.com – Tumpahan minyak yang baru-baru ini terjadi di Pelabuhan Laut Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap ekosistem laut setempat. Munculnya video yang memperlihatkan pencemaran akibat tumpahan bahan bakar kapal ini mengundang perhatian berbagai pihak, termasuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Lembata, yang segera mengajukan pengaduan terkait kejadian tersebut.
Mikael Alexander Raring, Ketua Kaukus Masyarakat Sipil FPRB, mendesak agar Pemerintah Kabupaten Lembata, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), segera melakukan langkah persuasif maupun langkah hukum guna memberi efek jera terhadap pihak yang bertanggung jawab.
“Harus ada tindakan tegas terhadap pihak yang terlibat, agar kejadian serupa tidak terulang dan memberi pelajaran bagi semua pihak,” kata Mikael seperti dilansir laman Media Indonesia (16/1).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lembata, Kristian Rimbaraya, segera mengoordinasikan berbagai instansi terkait, termasuk KPH, Dinas Perikanan, Dinas Perhubungan, BPBD, serta Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Lewoleba, untuk melakukan pengecekan langsung ke lokasi kejadian.
“Kami telah memeriksa lokasi, namun tumpahan minyak yang tersisa hanya sedikit di bibir pantai. Kemungkinan besar gelombang laut telah mengurai sebagian besar minyak tersebut. Kami juga telah mengambil sampel minyak untuk diuji di laboratorium,” jelas Kristian Rimbaraya.
Selain itu, Rimbaraya juga menegaskan pentingnya koordinasi yang lebih baik antar instansi terkait guna mencegah terulangnya pencemaran serupa di perairan Lewoleba.
Sementara itu, Plh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Lewoleba, Elias Koten, berjanji untuk memantau ketat seluruh armada kapal yang beroperasi di pelabuhan tersebut. Ia juga menegaskan bahwa setiap kapal harus mematuhi International Safety Management Code sebagai upaya pencegahan pencemaran lebih lanjut.
“Kami akan mengingatkan kapal-kapal yang beroperasi di sini untuk selalu mematuhi standar keselamatan yang berlaku. Jika terjadi tumpahan minyak yang merusak lingkungan laut, pelaku dapat dikenakan sanksi pidana,” tegas Elias.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko pencemaran dan menjaga kelestarian lingkungan laut di sekitar Lewoleba, yang selama ini menjadi tumpuan kehidupan masyarakat setempat.