Jakarta, Portonews.com – Sistem pipa Keystone, yang mengangkut minyak mentah dari Kanada menuju Amerika Serikat, terpaksa dihentikan sementara setelah terjadinya kebocoran minyak di daerah tenggara Dakota Utara pada Selasa pagi (8/4), . Kejadian ini memicu perhatian banyak pihak, baik dari pemerintah maupun perusahaan yang bertanggung jawab atas pipa tersebut.
Pipa yang mengalami kebocoran terletak di utara Fort Ransom, Dakota Utara. Bill Suess, manajer program penyelidikan kebocoran di Departemen Kualitas Lingkungan Negara Bagian Dakota Utara, menjelaskan bahwa kebocoran ini baru diketahui setelah seorang karyawan yang sedang bekerja di stasiun pompa mendengar suara “dentuman mekanis” pada pukul 7:44 pagi. Dalam waktu dua menit, pipa langsung dihentikan.
Suess menambahkan bahwa kebocoran tersebut saat ini masih terkonsentrasi di sebuah ladang pertanian di selatan stasiun pompa. Meskipun ada sungai yang dekat dengan lokasi kebocoran, pihak berwenang segera mengambil langkah pencegahan dengan mengisolasi aliran tersebut, meski belum terdeteksi ada dampak langsung.
Dilansir dari laman nytimes.com, sistem pipa Keystone memiliki panjang lebih dari 4.000 kilometer dan mengangkut sekitar 626.000 barel minyak mentah per hari. Pipa ini dioperasikan oleh South Bow, perusahaan infrastruktur yang baru saja terpisah dari TC Energy pada Oktober 2024. Sebelumnya, TC Energy yang juga mengelola proyek Keystone XL, yang sempat terhenti akibat protes dari kelompok lingkungan dan masyarakat adat.
Solomiya Lyaskovska, juru bicara South Bow, mengungkapkan bahwa tim dan peralatan telah dikerahkan ke lokasi kebocoran untuk menangani situasi tersebut. “Kami fokus untuk memastikan keselamatan personel yang ada di lokasi dan mencegah dampak lebih lanjut pada lingkungan,” kata Lyaskovska dalam sebuah pernyataan melalui email.
Penghentian operasional pipa ini dilakukan setelah deteksi awal di pusat kontrol yang menunjukkan adanya penurunan tekanan pada pipa. Pihak South Bow kini tengah melakukan segala upaya untuk menanggulangi dampak kebocoran ini secepat mungkin.
Penting untuk dicatat, kejadian seperti ini bukan pertama kalinya terjadi. Pada Desember 2022, lebih dari 500.000 galon minyak mentah juga tumpah di Washington County, Kansas, yang disebabkan oleh kerusakan pada pipa. Dalam hal ini, TC Energy mengungkapkan bahwa kebocoran disebabkan oleh “stres tekukan” pada pipa dan masalah pengelasan.
Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran penting agar sistem pipa lebih aman dan dampaknya terhadap lingkungan bisa diminimalisir. Pihak berwenang dan perusahaan kini terus bekerja keras untuk memastikan kebocoran ini tidak meluas dan dapat segera tertangani.