Jakarta, Portonews.com – Laut Hitam mengalami kerusakan lingkungan yang parah akibat tumpahan 4.000 ton bahan bakar minyak dari dua kapal tanker Rusia pada tanggal 15 Desember lalu. Dampak dari tumpahan ini diperkirakan mencapai nilai kerugian sebesar $14 miliar, dengan kontaminasi yang telah menyebar ke perairan Ukraina. Kejadian ini dipandang sebagai bencana lingkungan yang membutuhkan waktu pemulihan panjang.
Menurut sebuah pusat perlawanan Ukraina, “Namun, jelas bahwa pernyataan-pernyataan ini merupakan upaya lain untuk menyembunyikan konsekuensi bencana dari polusi dan menghindari akuntabilitas atas kekacauan dan kerusakan yang ditimbulkan oleh penjajah di tanah kami.”
Lebih lanjut, pusat tersebut menegaskan bahwa bahan bakar minyak yang tumpah tidak larut dalam air, dan kontak langsung dengan bahan tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi, eksim, atau bahkan luka bakar kimia. Dikatakan bahwa pembersihan laut dari kerusakan ini memerlukan waktu hingga 20 tahun untuk pulih sepenuhnya.
Sebelumnya, Olha Yukhymchuk, Wakil Menteri Perlindungan Lingkungan dan Sumber Daya Alam untuk Integrasi Eropa, mengungkapkan bahwa sejak dimulainya perang Rusia, Ukraina telah mencatat lebih dari 7.000 kejahatan lingkungan. Kerugian yang diakibatkan oleh tindakan tersebut diperkirakan mencapai lebih dari €72,9 miliar, dan data kerusakan ini akan menjadi dasar bagi upaya pemulihan hijau di Ukraina.
Tumpahan minyak ini menambah deretan kerusakan lingkungan yang terus bertambah, memaksa negara-negara di kawasan tersebut untuk menghadapi dampak jangka panjang yang sangat merugikan.
Sumber : Euromaidanpress