Jakarta, Portonews.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan rencana pembangunan enam Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) baru di Provinsi Maluku. Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap permintaan masyarakat setempat yang disampaikan melalui Pemerintah Daerah guna memastikan kelancaran ketersediaan bahan bakar bagi kapal nelayan yang akan melaut.
“Atas permohonan masyarakat, kami akan membangun enam SPBUN tambahan untuk nelayan. Tujuannya agar para nelayan bisa dengan mudah mendapatkan bahan bakar tanpa kesulitan,” ungkap Bahlil dalam kunjungan ke fasilitas Integrated Terminal (IT) Maluku milik PT Pertamina (Persero) di Kota Ambon, Sabtu (5/4).
Rencana pembangunan tersebut mencakup dua titik di Kabupaten Maluku Tengah, dua titik di Sumba Barat Daya, dan dua titik di Kota Ambon. Semua lokasi ini telah mendapatkan persetujuan dari pihak Pertamina.
“Tadi Pak Bupati Maluku Tengah meminta tambahan SPBU untuk nelayan, dan kita sudah sepakat untuk menambah beberapa pompa bensin untuk nelayan. Pertamina Patraniaga sudah menyetujui semuanya. Ini janji saya, tapi tagihannya nanti beberapa bulan lagi,” tambah Bahlil.
Alasan penambahan SPBUN ini, menurut Bahlil, terkait dengan kondisi geografis Provinsi Maluku yang memiliki luas wilayah 712.479 km², di mana 92,4% atau sekitar 658.294 km² adalah lautan. Provinsi ini juga dikenal sebagai penghasil ikan laut terbesar kedua di Indonesia, dengan produksi perikanan tangkap laut pada 2023 mencapai 513.048 ton, menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Saat ini, Provinsi Maluku sudah memiliki lima SPBUN yang tersebar di beberapa daerah, seperti Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kota Tual, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dan Kabupaten Kepulauan Aru. Salah satu SPBUN yang beroperasi di Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, melayani berbagai jenis bahan bakar, seperti Biosolar, Dexlite, Pertalite, dan Pertamax. SPBUN Tulehu banyak dimanfaatkan oleh nelayan pengguna kapal ketinting kecil yang menggunakan Pertalite, serta kapal-kapal yang menangkap cumi dan tuna yang umumnya menggunakan Biosolar.
Dengan penambahan enam titik SPBUN baru, jumlah total SPBUN di Provinsi Maluku akan meningkat menjadi sebelas unit. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi lokal dan mendukung perekonomian masyarakat pesisir yang bergantung pada sektor kelautan dan perikanan.