Anapa, Rusia, Portonews.com – Pada 19 Januari 2025, warga kota Anapa di Rusia selatan melaksanakan tradisi Epifani dengan menceburkan diri ke perairan Laut Hitam, meskipun wilayah tersebut tengah mengalami pencemaran akibat tumpahan minyak besar. Perayaan Epifani, yang dirayakan umat Kristen Ortodoks setiap 19 Januari, biasanya ditandai dengan mandi di laut, danau, atau sungai yang dingin sebagai simbol pembersihan diri.
Pejabat setempat memastikan bahwa perayaan tetap berlangsung di pantai Anapa, meskipun area tersebut telah terkontaminasi oleh tumpahan minyak berat sejak dua kapal tanker Rusia mengalami kecelakaan di Selat Kerch pada 15 Desember 2024. Akibat insiden tersebut, bahan bakar minyak berat telah mencemari ratusan kilometer garis pantai di sepanjang selatan Rusia dan Semenanjung Krimea.
Satuan tugas regional yang bertanggung jawab atas operasi pembersihan mengunggah video di media sosial yang menunjukkan umat beriman mengarungi laut lepas pantai Anapa dalam kegelapan untuk berendam dalam air Epifani. Seorang warga Anapa, Vladimir Balukov, dalam video yang dipublikasikan pada Sabtu malam, mengatakan, “Airnya sangat jernih, saya bahkan menyelam di bawahnya. Lihat, rambut saya basah, dan Anda bisa melihat tidak ada apa-apa di sana. Airnya murni, bahkan suhunya nyaman.”
Upacara tersebut diawasi oleh seorang pendeta, sementara penjaga pantai mendampingi mereka yang terjun ke laut. Para pejabat menyatakan bahwa air telah diperiksa terlebih dahulu. Namun, beberapa jam kemudian, satuan tugas melaporkan bahwa badai semalam telah “membawa serpihan baru bahan bakar minyak ke garis pantai Anapa.”
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebut tumpahan minyak ini sebagai salah satu “tantangan lingkungan paling serius” yang dihadapi Rusia dalam beberapa tahun terakhir. Ratusan burung dan puluhan hewan laut dilaporkan mati akibat insiden ini. Rusia menyatakan bahwa sekitar 2.400 ton bahan bakar minyak berat, yang dikenal sebagai mazut, telah tumpah dari dua kapal tanker yang masing-masing memuat 9.200 ton. Salah satu kapal yang terdampak mengalami kebocoran baru, yang mengakibatkan lebih banyak bahan bakar tumpah ke laut. Minyak ini sangat sulit dibersihkan karena tidak mengapung di permukaan.
Selama sebulan terakhir, ribuan relawan telah membersihkan endapan minyak di pantai, dengan lebih dari 168.000 ton tanah dan pasir yang terkontaminasi terkumpul, menurut Kementerian Situasi Darurat Rusia pada hari Minggu. Sekitar 150 relawan telah mencari perawatan medis, termasuk tiga yang dirawat di rumah sakit, kata kementerian kesehatan daerah, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. (*)