Jakarta, Portonews.com – Insiden kebocoran pipa transmisi minyak mentah milik PT Bumi Siak Pusako (BSP) yang terjadi di dekat jembatan Zaitun, Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, tengah menjadi fokus penyelidikan Kepolisian Resort Siak. Kejadian ini memicu tumpahan minyak yang menggenangi kebun sawit milik warga, meskipun beruntung tumpahan tersebut tidak mencapai Sungai Perawang.
Kasat Reskrim Polres Siak, AKP Bayu Ramadhan Effendi, mengungkapkan bahwa begitu menerima laporan, pihak kepolisian segera terjun ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan dari PT BSP. “Kami tengah menyelidiki apakah kebocoran ini disebabkan oleh masalah teknis atau adanya upaya pencurian minyak mentah,” ujarnya dalam rilis Humas Polda Riau, yang dilansir pada Minggu (26/1).
Di sisi lain, pihak PT BSP juga melakukan investigasi internal sambil membersihkan minyak mentah yang sudah mencemari kebun sawit. Proses pembersihan dilakukan dengan menyebarkan tanah di area tumpahan, yang kemudian diangkat menggunakan sekop dan dimasukkan ke dalam karung besar. Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, perusahaan juga menurunkan alat berat berupa ekskavator guna membersihkan sisa tumpahan dan menghindari minyak mentah masuk ke Sungai Perawang.
Namun, meskipun tumpahan telah ditangani, belum ada informasi mengenai langkah ganti rugi bagi pemilik kebun sawit yang terdampak. Terlebih, dampak jangka panjang dari pencemaran ini terhadap pertumbuhan tanaman sawit warga belum dapat dipastikan.
Penyelidikan terkait penyebab kebocoran pipa ini masih berlangsung, dan pihak berwajib bersama PT BSP berusaha mengungkapkan fakta-fakta yang ada secepatnya.