Jakarta, Portonews.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah penting dengan meresmikan dua reservoir komunal di kawasan Tambora dan Gandaria Utara, Jakarta Barat, pada Rabu (26/3) serta membagikan Kartu Air Sehat kepada 300 ribu pelanggan PAM Jaya. Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh warga Jakarta, khususnya di daerah-daerah yang selama ini kesulitan, bisa menikmati pasokan air bersih yang terjangkau dan berkualitas.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dalam sambutannya menekankan pentingnya penyediaan air bersih yang merata untuk masyarakat. Ia menargetkan bahwa masalah air bersih di Jakarta dapat teratasi 100 persen pada tahun 2029, lebih cepat dari target semula yang ditetapkan pada 2030. “Mudah-mudahan bisa 100 persen di tahun 2029,” ujarnya dengan penuh harapan. “Saya yakin kalau kita mau bekerja bersama-sama kerja keras, maka persoalan air yang sekarang ini kurang lebih 70 persen mudah-mudahan bisa 100 persen di tahun 2029,” tambahnya.

Reservoir komunal yang baru diresmikan di Tambora dan Gandaria Utara, menurut Pramono, akan memberikan manfaat besar bagi 2.367 keluarga yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih. Ia juga berharap pembagian Kartu Air Sehat kepada 300 ribu pelanggan PAM Jaya, yang setara dengan 1,8 juta jiwa, akan membantu masyarakat memperoleh air bersih dengan harga yang terjangkau.
“Kartu air sehat ini diberikan kepada level keluarga yang memang betul-betul membutuhkan, yaitu level 2A1 rumah tangga sangat sederhana dan level 2A2 rumah tangga sederhana,” ungkap Pramono.
Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasruddin, menjelaskan bahwa reservoir komunal dibangun untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tekanan air, khususnya di wilayah yang jauh dari booster pump PAM Jaya. Reservoir ini berfungsi sebagai penampung air yang akan menstabilkan pasokan, terutama saat jam-jam puncak penggunaan air oleh masyarakat dan untuk menghadapi perubahan iklim yang memengaruhi distribusi air.
“Booster PAM kita itu di titik-titik terjauh. Jadi tidak semua area itu bisa didorong dengan dorongan yang sesuai. Karena usia pipa kita yang bervariatif,” kata Arief.
Terkait dengan pembagian Kartu Air Sehat, Arief menjelaskan bahwa kartu tersebut memberikan jaminan akses air bersih dengan tarif khusus, yaitu Rp1 per liter, tanpa batasan volume penggunaan. “Kartu Air Sehat ini menjamin beberapa hal. Salah satunya adalah tarifnya Rp1 per liter. Dan itu unlimited. Jadi tidak ada 10, 20, 30 kubik,” ujar Arief.
Namun, Arief mengingatkan agar penerima Kartu Air Sehat tetap menggunakan air secara efisien. PAM Jaya juga telah menyiapkan layanan respons cepat untuk menangani gangguan air. Selain itu, untuk mendukung masyarakat yang tinggal di daerah dengan pasokan air rendah, PAM Jaya membagikan 1.000 toren gratis kepada 1.000 Kepala Keluarga agar mereka dapat menyimpan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Sebagai informasi tambahan, tarif air minum bagi pelanggan rumah tangga di Jakarta lebih rendah dibandingkan dengan wilayah Bodetabek lainnya. Sebagai contoh, tarif untuk pelanggan Rumah Tangga Sangat Sederhana sebelumnya sebesar Rp1.050 untuk konsumsi 10 meter kubik, kini diturunkan menjadi Rp1.000. Sementara itu, tarif air di beberapa kota lain di Bodetabek, seperti Kota Bogor (Rp2.250), Kota Tangerang (Rp2.775), dan Kota Bekasi (Rp3.200), jauh lebih tinggi.
Dengan berbagai inisiatif ini, Pemerintah DKI Jakarta berharap dapat mempercepat penyelesaian masalah air bersih dan memastikan setiap warga Jakarta, khususnya yang membutuhkan, bisa mendapatkan akses air bersih dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik.