Bintan, Portonews.com – Pesisir pantai Kabupaten Bintan, Indonesia, kembali tercemar limbah minyak hitam yang mengganggu aktivitas nelayan dan sektor pariwisata. Kejadian yang sudah berlangsung sejak 3 Maret 2025 ini mempengaruhi kawasan dari Berakit hingga Kijang, bahkan minyak pekat itu sudah menempel pada tiang-tiang rumah warga pesisir dan mengotori pantai. Warga setempat pun merasakan dampaknya, karena minyak hitam ini mengganggu aktivitas mereka sehari-hari.
David, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bintan, mengungkapkan keprihatinannya terkait dampak pencemaran ini terhadap para nelayan. “Minyak hitam datang lagi mencemari pesisir pantai Bintan, dari Berakit hingga Kijang, kata David seperti dilansir CNNIndonesia, Rabu (5/3). Nelayan menyebut kesulitan melaut karena perahu dan alat tangkap mereka terkena minyak serta hasil tangkapan ikan menurun akibat pencemaran tersebut.
Menurut David, tumpahan minyak hitam ini kemungkinan berasal dari kapal Bunker atau Tanker yang beroperasi di perairan internasional, terutama dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Ada dua faktor yang bisa menyebabkan minyak hitam ini terdampar di pantai Bintan. Pertama, angin utara yang kuat menyebabkan kapal tugboat pengangkut minyak terjatuh ke laut dan hanyut terbawa arus. Kedua, bisa juga berasal dari rig pengeboran minyak di sekitar perairan Bintan.
Pencemaran minyak hitam ini tidak hanya merugikan nelayan, tetapi juga menggangu sektor pariwisata. Pengunjung yang datang untuk menikmati pantai putih terkejut dan kecewa melihat minyak hitam mencemari kawasan wisata yang hampir setiap tahun terjadi.
Pencemaran ini telah menarik perhatian pihak kepolisian, di mana Dirkrimsus Polda Kepri, Kombes Silvester Mangombo Marusaha Simamora. Dikutip dari marwahkepri.com, pihaknya sudah menerima laporan terkait kejadian ini dan segera melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Kami akan tindaklanjuti laporan ini dan memberikan informasi lebih lanjut,” kata Silvester.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bintan mengenai penyebab dan penanganan pencemaran minyak hitam tersebut. Warga, nelayan, dan pelaku wisata setempat berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah pencemaran ini agar mereka dapat kembali beraktivitas dengan aman, dan para wisatawan dapat menikmati keindahan pantai Bintan tanpa gangguan.