Jakarta, Portonews.com – Dalam upaya mengatasi ancaman banjir rob yang kerap merendam wilayah pesisir Jakarta Utara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memasang geobag (kantong berisi pasir dan tanah) sebagai langkah mitigasi di sejumlah titik rawan. Langkah ini diambil untuk melindungi kawasan tersebut dari dampak air pasang yang berpotensi merusak infrastruktur dan mengganggu kehidupan sehari-hari warga.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Hendri, menjelaskan bahwa geobag yang dipasang disematkan dalam struktur bronjong dan disusun membentuk tanggul untuk menahan luapan air. “Tanggul mitigasi dibuat menggunakan geobag berisi pasir maupun tanah yang disematkan dalam bronjong dan disusun menyerupai tanggul,” kata Hendri seperti dilansir Antara, Rabu (26/3).
Pemasangan geobag ini telah dilakukan di beberapa kawasan yang rentan terhadap banjir rob, seperti di Sunda Kepala, kawasan Baywalk Pluit, dan Marunda Pulo. Selain itu, Pemprov DKI juga melakukan peninggian tanggul yang sudah ada di Muara Angke dan melakukan perbaikan dengan metode beton tembok di Muara Baru. Untuk mengantisipasi kebocoran, pihaknya juga menambal celah pada sheet pile (turap) dan menyiapkan pompa bergerak di kawasan Ancol Hilir, tepatnya di Jalan R.E. Martadinata.
Hendri menjelaskan bahwa pemasangan tanggul mitigasi ini adalah langkah jangka pendek untuk menghadapi banjir rob, sembari menunggu selesainya pembangunan tanggul pantai melalui proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN). Proyek besar ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2030.
Selain pemasangan geobag dan peninggian tanggul, Dinas SDA DKI Jakarta juga telah menyiapkan sejumlah pompa, baik pompa stasioner maupun pompa mobile, yang akan ditempatkan di pesisir Jakarta untuk mengantisipasi banjir rob, khususnya yang diperkirakan terjadi pada akhir Maret ini. Wilayah yang diperkirakan terdampak banjir rob antara lain Muara Angke, Muara Baru, Jalan R.E. Martadinata, Cilincing, dan Marunda Pulo.
Sementara itu, Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat, menambahkan bahwa pihaknya telah memberikan informasi kepada warga di pesisir utara Jakarta untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi lainnya, termasuk sarana evakuasi dan lokasi pengungsian. “Bila diperlukan adanya pengungsian, maka kami akan siapkan sarana untuk evakuasi dengan menggunakan perahu. Juga bisa kita maksimalkan sarana-sarana yang sudah ada,” ujar Maruli.