Jakarta, Portonews.com – Keanehan terjadi di wilayah Jawa Barat, tepatnya di kawasan Bekasi hingga Bogor, di mana sebanyak 32 situ atau danau kecil dilaporkan telah hilang. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, dalam sebuah diskusi bersama awak media di Jakarta pada Rabu (19/3). Kejadian ini memicu perhatian, mengingat peran penting situ dalam mengurangi potensi banjir.
Nusron menjelaskan bahwa laporan mengenai hilangnya 32 situ ini diterima setelah mendapat informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui rapat koordinasi pengendalian tanah dan banjir beberapa waktu lalu. “Laporan dari PU kemarin sudah ada 32 situ di kawasan Jawa Barat, ‘wetan’ atau timur Jakarta yang hilang,” ungkap Nusron.
Diketahui, situ memiliki fungsi penting sebagai penampung sementara air hujan berlebih yang dapat membantu mengurangi potensi banjir di suatu daerah. Meskipun demikian, Nusron mengaku belum mengetahui secara rinci penyebab dari hilangnya puluhan situ tersebut. “Belum, belum saya cek satu per satu. Nanti kalau ngecek itu saya akan bersama dengan PU,” ucapnya.
Nusron menambahkan bahwa Kementerian ATR/BPN belum memperoleh data lengkap mengenai penyebab hilangnya situ-situ tersebut, karena laporan yang diterima baru sebatas informasi umum tanpa rincian lebih lanjut. “Belum dicek, karena kemarin itu topiknya (rapat koordinasi pengendalian tanah dan banjir) bicara masalah sungai dan sepadan sungai. Tapi merambat, kita belum siap datanya itu. Ini lagi teman-teman Bekasi, Bogor saya suruh untuk mengecek,” jelasnya.
Sebagai Menteri ATR yang baru menjabat, Nusron mengaku belum sepenuhnya mengetahui lokasi dan perubahan yang terjadi pada situ-situ yang hilang tersebut. “Karena situnya udah nggak ada, dulunya di mana. Saya juga baru di sini (sebagai Menteri ATR). Nanti akan saya tanya ini dulu di mana letak situ, sekarang jadi apa. Nanti akan saya pelajari satu per satu,” terang Nusron.
Lebih lanjut, Nusron juga mengungkapkan rencana untuk segera mengadakan rapat bersama Gubernur Banten, Andra Soni, guna melakukan pengecekan terhadap situ-situ yang ada di wilayah Banten. “Nanti saya rapat dengan Gubernur Banten saya mau hitung lagi yang Banten ada berapa. Nah itu baru kita lihat detailnya satu per satu lokasinya,” tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian PU bersama Kementerian ATR/BPN dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terus mematangkan rencana aksi pengendalian banjir di wilayah Jabodetabek. Rapat koordinasi (rakor) yang dilaksanakan pada Senin (17/3) di Jakarta tersebut dipimpin oleh Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, bersama Menteri Nusron Wahid dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membahas upaya pembebasan lahan untuk infrastruktur pengendalian banjir di wilayah Jawa Barat.