Norwegia, Portonews.com – Greenpeace Nordic dan Natur og Ungdom (Young Friends of the Earth Norway) kembali berjuang di Pengadilan Tertinggi Norwegia. Kali ini, mereka melawan keputusan pemerintah yang menyetujui pengembangan ladang minyak dan gas di Laut Utara. Kedua organisasi ini sangat khawatir dampak dari proyek-proyek tersebut terhadap perubahan iklim dan mendesak agar pembangunan serta produksi minyak dihentikan segera.
Pada Januari 2024, Pengadilan Distrik Oslo memutuskan bahwa pemerintah Norwegia melanggar hukum karena tidak melakukan penilaian dampak perubahan iklim terhadap tiga ladang minyak dan gas: Yggdrasil, Tyrving, dan Breidablikk. Pengadilan juga mengeluarkan perintah untuk menghentikan sementara izin baru bagi proyek-proyek ini. Namun, pemerintah Norwegia mengajukan banding dan pada Oktober 2024, Pengadilan Banding membatalkan keputusan tersebut. Kini, kasus ini akan dibawa ke Pengadilan Tertinggi Norwegia pada 18 dan 19 Maret.
“Kami tidak setuju dengan keputusan Pengadilan Banding. Kami percaya sistem peradilan kita akan membuat keputusan yang benar. Ini soal melindungi alam dan masyarakat, bukan hanya keuntungan minyak,” ujar Frode Pleym, Kepala Greenpeace Norwegia.
Meski Pengadilan Banding setuju bahwa proyek-proyek minyak ini berisiko merusak iklim, mereka memutuskan tidak dapat melanjutkan perintah larangan karena dianggap dapat mempengaruhi seluruh aktivitas minyak di Norwegia. Greenpeace dan Natur og Ungdom berharap Pengadilan Tertinggi akan memenangkan mereka, mengingat dua kasus serupa di Inggris sudah berhasil. Di Inggris, Mahkamah Agung memutuskan bahwa emisi pembakaran harus dihitung dalam penilaian dampak lingkungan untuk proyek minyak baru.
“Kami yakin Pengadilan Tertinggi Norwegia akan membuat keputusan yang adil. Ladang minyak ini seharusnya tidak disetujui tanpa penilaian dampak iklim yang jelas. Ini bukan hanya soal memenangkan kasus, tapi juga memastikan masa depan yang lebih baik bagi planet kita dan generasi yang akan datang,” kata Sigrid Hoddevik Losnegård, Kepala Natur og Ungdom.
Pada akhir tahun 2024, Greenpeace dan Natur og Ungdom juga menghadapi pemerintah Norwegia di pengadilan Eropa di Luksemburg. Kasus ini bertujuan untuk menentukan apakah persetujuan tiga ladang minyak tersebut sah menurut hukum Eropa. Opini dari pengadilan EFTA akan membantu pengadilan Norwegia dalam memutuskan kasus ini lebih lanjut.