Jakarta, Portonews.com – Pemerintah Indonesia terus berupaya menjaga ketahanan ekonomi di tengah ketidakpastian global dengan mengandalkan berbagai instrumen ekonomi. Instrumen tersebut mencakup Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Badan Penyelesaian Investasi dan Antara (BPI Danantara), serta berbagai sektor lain seperti sumber daya alam (SDA), badan usaha milik negara (BUMN), dan sumber daya manusia (SDM). Semua komponen ini akan dikelola secara sinergis untuk mendukung ekonomi Indonesia tetap tangguh.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan hal tersebut melalui akun Instagram-nya @smindrawati pada Selasa (8/4), dengan menekankan pentingnya pengelolaan yang cermat dan kolaboratif antar sektor. Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai tambah, meningkatkan daya saing, serta menjaga kedaulatan ekonomi Indonesia di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.
“Semua instrumen, kebijakan, regulasi, serta tindakan harus dipikirkan dengan teliti, tajam, dan kritis, agar dapat benar-benar membangun kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang lebih merata dan adil,” ujar Sri Mulyani.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (7/4). Dalam rapat tersebut, pemerintah membahas langkah-langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi Indonesia dan memastikan ketahanannya di tengah dinamika global yang semakin menguji.
Sri Mulyani juga menambahkan bahwa salah satu fokus utama dalam rapat tersebut adalah bagaimana memperkuat ketahanan pangan, energi, dan kesejahteraan rakyat dengan mempererat koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah, BUMN, swasta, serta masyarakat.
Presiden Prabowo Subianto juga menekankan pentingnya pembangunan sistem ekonomi yang berorientasi pada tujuan nasional, dengan fokus pada pemerataan dan kesejahteraan rakyat. Sistem tersebut harus berlandaskan pada kedaulatan negara serta pemanfaatan sumber daya yang dikelola secara sinergis, profesional, dan bebas dari praktik korupsi.
“Keberpihakan dan afirmasi harus dilaksanakan dengan tata kelola yang baik, prudent, dan akuntabel. Kami tetap bertekad untuk mencapai tujuan tersebut meskipun banyak tantangan dalam proses perumusannya,” ungkap Sri Mulyani.
Dengan komitmen yang kuat, pemerintah yakin bahwa ketahanan ekonomi Indonesia dapat terjaga dan terus berkembang meskipun berada dalam situasi yang penuh ketidakpastian.