Jakarta, Portonews.com – Pemerintah Indonesia resmi memulai program ambisius yang bertujuan untuk memastikan pemenuhan gizi bagi seluruh anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui di seluruh negeri. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kini memasuki fase implementasi. Sebagai langkah awal, sebanyak 190 Dapur MBG mulai beroperasi pada Senin (6/1), dan diproyeksikan jumlah ini akan terus berkembang dalam beberapa hari mendatang. Pemerintah menargetkan 937 Dapur MBG akan beroperasi pada akhir Januari 2025, dengan pelaksanaan yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesiapan tiap daerah.
Pada program ini, sebanyak 140 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah bergabung dalam rantai pasok, dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah. Ribuan UMKM, koperasi, dan BUMDes lainnya juga telah mendaftar dan sedang melalui proses evaluasi. Proses pendaftaran ini tidak dikenakan biaya apapun, dan informasi lebih lanjut bisa diakses melalui sistem pendaftaran satu pintu di situs resmi Badan Gizi Nasional (BGN).
“Selain untuk penerima manfaat, program MBG juga akan menjadi penggerak ekonomi yang luar biasa. Diharapkan seluruh pihak yang terlibat bisa mendapatkan manfaat yang positif dari program ini,” ujar Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalam siaran pers yang diterima.
Program MBG ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi balita, anak-anak sekolah, santri, serta ibu hamil dan menyusui, dengan target mencapai tiga juta penerima manfaat pada Maret 2025. Pemerintah menargetkan angka ini akan meningkat hingga 15 juta pada akhir 2025, dan melibatkan sekitar 82,9 juta penerima manfaat pada 2029.
Dapur MBG yang tersebar di seluruh Indonesia akan dikelola oleh Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk oleh BGN. Setiap Dapur MBG akan diawasi dengan ketat oleh tim ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas dan distribusi gizi yang optimal. Pemerintah juga berkomitmen untuk meminimalkan limbah dengan menggunakan peralatan yang dapat digunakan berulang kali dan ramah lingkungan.
Program MBG, yang didukung oleh anggaran sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025, menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang bertujuan untuk mendukung Indonesia mencapai cita-cita Indonesia Emas 2024, melalui pemenuhan gizi yang optimal bagi generasi mendatang.