Jakarta, Portonews.com – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyampaikan bahwa rehabilitasi jaringan irigasi di Daerah Irigasi (DI) Glapan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dilakukan untuk mendukung kebutuhan tambahan air bagi kegiatan pertanian.
Dody menjelaskan bahwa langkah rehabilitasi jaringan irigasi DI Glapan ini merupakan bagian dari upaya intensifikasi sektor pertanian dengan memanfaatkan suplai air yang berasal dari Rawa Pening.
“Dengan perubahan kondisi alam dan kondisi aliran di hulunya, sehingga daerah irigasi ini sedimennya semakin tebal dan tidak bisa lagi 100 persen berfungsi seperti desain awal,” ujarnya di Jakarta, Kamis.
Peremajaan DI Glapan dijalankan oleh Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Langkah ini sejalan dengan program swasembada pangan dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Daerah Irigasi Glapan mencakup panjang saluran primer 24,43 kilometer dan saluran sekunder sepanjang 154,16 kilometer, melayani area seluas 18.740 hektare. Wilayah layanan meliputi Kecamatan Karangawen, Tegowanu, Kebonagung, dan Wonosalam di Kabupaten Demak (9.463 hektare), serta Kecamatan Tanggungharjo, Gubug, Tegowanu, dan Godong di Kabupaten Grobogan (9.227 hektare).
Pekerjaan rehabilitasi DI Glapan dilakukan melalui kontrak tahun jamak (multi years contract) pada periode 2022-2024, dengan penyelesaian pada September 2024. Proyek ini mencakup rehabilitasi saluran sekunder di Bantengan, Gubung, Bonangrejo, dan pembangunan jembatan Bendung Glapan.
Program rehabilitasi tahap kedua untuk DI Glapan direncanakan pada 2025, dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp150 miliar. Langkah ini diharapkan dapat menambah luas tanam padi hingga 2.357 hektare.
Rehabilitasi jaringan irigasi DI Glapan diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 200 persen menjadi 250 persen, sehingga produksi padi diproyeksikan meningkat sebanyak 13.652 ton GKP per tahun.
Sumber: Antara