Jakarta, Portonews.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen memengaruhi harga pupuk di pasaran.
“Ya pasti kena pajak ya harganya naik, ini kita urus setelah ini. Dan kita akan maraton terus. Kalau enggak ada PPN ya enggak naik, kalau ada PPN ya nambah,” jelas Zulkifli Hasan atau Zulhas saat meninjau gudang pupuk milik PT Pupuk Indonesia, di Kota Serang, Banten, Jumat.
Meskipun begitu, ia mengatakan tidak ada hambatan dalam distribusi pupuk selama musim tanam, khususnya di wilayah Provinsi Banten. Ia memastikan pasokan pupuk akan terus tersedia untuk mendukung kebutuhan para petani.
“Karena memang yang kita bangun itu visi misi, rasa, cita dan kesamaan,” tuturnya pula.
Selain itu, Zulkifli Hasan juga menggarisbawahi perlunya kerja sama antara berbagai pihak agar ketersediaan pupuk tetap terjaga.
“Karena apa yang disampaikan oleh Presiden tidak hanya sampai kepada menteri melainkan harus sampai kepada gubernur, bupati, wali kota hingga instansi lainnya yang mendukung terkait pupuk,” ucapnya lagi.
Ia juga menyampaikan bahwa Badan Pangan Nasional telah menginformasikan adanya penurunan harga beras dunia. Hal ini terjadi sebagai akibat dari kebijakan larangan impor yang diberlakukan sebelumnya. Kebijakan tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kemandirian pangan nasional sekaligus menurunkan harga bahan kebutuhan pokok.
“Bayangin tahun lalu kita impor, sekarang sudah tidak impor lagi. Karena pangan harus kita hasilkan sendiri,” ujarnya lagi, dilansir dari laman ANTARA, Jum’at (10/1/2025).