Jambi, Portonews.com – Bencana banjir yang melanda permukiman warga di beberapa sudut Kota Jambi beberapa pekan terakhir ini menuai perhatian serius dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jambi. Direktur Walhi Jambi, Abdullah, mengungkapkan bahwa kejadian banjir ini merupakan dampak langsung dari pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang keliru dan tidak mematuhi kaidah-kaidah pengelolaan lingkungan hidup.

“Intensitas hujan yang tinggi dalam durasi satu jam lebih menyebabkan banjir dengan ketinggian hingga setengah meter merendam rumah warga. Ini bukanlah fenomena alam biasa, melainkan akibat buruknya pengelolaan SDA yang serampangan,” ujar Abdullah dalam keterangannya.
Banjir yang melanda kawasan perumahan di Kota Jambi terjadi pada saat menjelang Idul Fitri dan bahkan pada hari Idul Fitri. Abdullah menilai bencana ini mencerminkan buruknya perencanaan pembangunan yang tidak mempertimbangkan aspek lingkungan.
Drainase yang tidak memadai dan pembangunan yang tidak seimbang dengan infrastruktur pendukung telah menjadi penyebab utama banjir yang terus berulang. Hal ini perlu segera dievaluasi.
Lebih lanjut, Abdullah menegaskan bahwa pemerintah daerah harus segera bertindak dan mengevaluasi proyek-proyek pembangunan besar seperti Jambi Bisnis Center (JBC) agar tidak merugikan warga dan lingkungan.
Pembangunan yang tidak disertai dengan perbaikan drainase yang memadai hanya akan memperburuk keadaan. Air harus dapat mengalir dengan lancar, dan ini memerlukan perencanaan teknis yang matang dan kajian mendalam.
Abdullah juga mengingatkan agar tidak ada lagi tindakan reaktif setelah bencana terjadi, seperti saling menyalahkan. Buka dokumen Amdal dan kaji ulang. Jangan lagi konversi wilayah serapan air menjadi pusat perbelanjaan, perumahan, atau lainnya. Kita harus mulai memikirkan pembangunan yang berwawasan lingkungan, bukan hanya sekedar jargon.
Dengan kejadian banjir yang terus berulang setiap kali curah hujan meningkat, Walhi Jambi berharap agar pembangunan di Kota Jambi dapat lebih memperhatikan prinsip keberlanjutan dan kelestarian lingkungan demi mencegah bencana serupa di masa mendatang.