Jakarta, Poryonews.com – Pengelolaan sampah di Indonesia terus menjadi perhatian utama pemerintah, mengingat jumlah timbunan sampah yang semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) milik Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), tercatat bahwa pada tahun 2024, total sampah yang dihasilkan di 278 kabupaten/kota mencapai angka 29,3 juta ton.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dalam keterangan resminya, menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin diskusi dengan berbagai negara terkait peluang kerja sama dalam pendanaan pengadaan teknologi pengelolaan sampah.
Pada kesempatan setelah peninjauan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sentiong, Kota Cimahi, Jawa Barat, Menteri Hanif menyampaikan bahwa KLH telah melakukan pembicaraan dengan perwakilan dari Korea Selatan, Jepang, Denmark, serta baru-baru ini dengan Pemerintah Norwegia. Tidak hanya itu, KLH juga telah mengadakan pertemuan dengan United Nations Environment Programme (UNEP) untuk membahas dukungan finansial terkait upaya pengelolaan sampah di Indonesia. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah penggunaan mekanisme nilai ekonomi karbon.
“Jadi dalam penyelesaiannya nanti, kita melakukan dengan joint credit mechanism, jadi kita membayar melalui kredit karbon. Jadi ini sedang diupayakan, tetapi masalah (sampah) tidak akan selesai hanya dengan demikian,” ujar Hanif.
Selain membahas pengadaan teknologi, Menteri Hanif juga mengungkapkan pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah tangga, sebagai bagian dari upaya pengurangan sampah yang harus dimulai dari hulu.
Lebih jauh, beliau menyoroti peran offtaker atau pihak yang membeli hasil pengolahan sampah seperti penggunaan Refuse Derived Fuel (RDF) dari sampah plastik sebagai bahan bakar alternatif. “Offtaker ini menjadi penting karena offtaker ini tertimbang lagi dari sisi energi. Jadi mulai dari teman-teman di Kementerian ESDM, di Kementerian Keuangan. Kemudian saya rasa ini dua kepentingan yang sangat penting selain teman-teman Kementerian PU,” ungkapnya.