Jakarta, Portonews.com – Kerja sama riset antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Uni Eropa, dan Agence Française de Développement (AFD) resmi dimulai dengan penandatanganan yang berlangsung di Gedung BJ Habibie, Jakarta, pada Rabu (5/3). Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, H.E. Denis Chaibi, menyatakan bahwa riset maritim ini akan sangat mendukung pengembangan ekonomi biru atau blue economy di Indonesia.
“Kolaborasi ini juga mendukung program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam memperkuat ketahanan pangan melalui riset perikanan. Selain itu, proyek ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi biru,” tutur Chaibi dalam kesempatan tersebut.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan laut yang berkelanjutan di Indonesia, dengan mencakup berbagai kegiatan yang meliputi pelatihan, penelitian biodiversitas laut, pengumpulan data iklim, restorasi ekosistem, serta pengurangan jejak lingkungan. Chaibi menambahkan bahwa riset maritim ini tidak hanya akan meningkatkan perekonomian Indonesia, tetapi juga membawa dampak positif bagi komunitas pesisir, yang diharapkan dapat memperoleh manfaat langsung dari ekonomi berbasis kelautan.
Salah satu fokus utama dari kolaborasi ini adalah proyek kapal riset KrisNa, yang akan digunakan untuk membawa peneliti Indonesia beserta peralatan penelitian. Chaibi menjelaskan, proyek tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan riset kelautan Indonesia. “Investasi dalam riset ini juga merupakan investasi dalam sumber daya manusia, yang akan meningkatkan keterampilan peneliti dan mendorong inovasi teknologi,” jelasnya.
Selain itu, kerja sama ini juga bertujuan untuk meningkatkan standar perikanan Indonesia agar sesuai dengan standar internasional. Uni Eropa, yang merupakan pasar ekspor terbesar kedua bagi produk perikanan dan pertanian Indonesia, berharap ada potensi besar untuk mempererat perdagangan produk perikanan antara kedua belah pihak. Chaibi menggarisbawahi bahwa meskipun proyek ini melibatkan aspek infrastruktur, fokus utama tetap pada pengembangan sumber daya manusia, khususnya di komunitas pesisir.
“Kerja sama ini juga melibatkan upaya untuk memperdalam hubungan antara Indonesia dan negara-negara anggota Uni Eropa, sekaligus meningkatkan kemampuan serta pengetahuan peneliti BRIN dalam bidang riset maritim,” imbuh Chaibi.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, H.E. Fabien Penone, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini memperkuat kerja sama riset antara Indonesia dan negara-negara Uni Eropa, khususnya dalam bidang maritim, termasuk riset kelautan dan pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan. Penone menambahkan bahwa ini adalah bagian dari kemitraan strategis yang telah lama terjalin antara Indonesia dan Uni Eropa, khususnya Prancis.
Penone berharap, dengan pengalaman yang dimiliki oleh Prancis dan negara-negara anggota Uni Eropa lainnya, kerja sama ini dapat berkembang lebih jauh dalam kerangka kerja sama bilateral. “Tujuan dari kegiatan ini tidak hanya memperkuat kolaborasi dengan BRIN, tetapi juga membuka jalur penelitian oseanografi dan mendukung manajemen sumber daya laut yang berkelanjutan,” pungkas Penone.