Jakarta, Portonews.com – Industri ponsel pintar Indonesia menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, dengan potensi untuk bersaing di pasar global. Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, menegaskan bahwa Indonesia mampu memproduksi perangkat berkualitas tinggi, berkat dukungan fasilitas produksi dan perakitan yang telah bekerja sama dengan beberapa merek internasional. Salah satunya adalah PT Sat Nusapersada (SatNusa), yang berlokasi di Batam.
“Silahkan bandingkan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia dengan perusahaan-perusahaan mitra mereka di negara-negara lain seperti Vietnam, Malaysia, India, atau China,” ujar Faisol Riza dalam keterangan yang disampaikan di Jakarta pada Jumat (16/1).
Dalam kunjungannya ke fasilitas SatNusa, Faisol mengungkapkan bahwa pengalaman panjang SatNusa dalam industri ini memberikan harapan besar bagi perkembangan sektor telekomunikasi di Indonesia. Ia mengimbau calon investor dari merek ponsel untuk mempertimbangkan Indonesia sebagai tujuan investasi, mengingat potensi yang dimiliki oleh negara ini.
Pemerintah ingin meyakinkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar, dengan teknologi canggih dan sumber daya manusia yang berkualitas, untuk mendukung perkembangan industri telekomunikasi.
Selain itu, Wamen Faisol juga mengajak perusahaan-perusahaan untuk memanfaatkan teknologi terkini, seperti Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI), agar mereka dapat lebih kompetitif dalam industri elektronik global.
“Ini adalah peluang besar bagi SatNusa untuk segera merangkul berbagai sektor usaha dan memperluas jangkauan bisnis mereka,” ujarnya, seperti dilansir laman Antara.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebelumnya menyatakan bahwa kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 35 persen untuk industri handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) telah mendorong sektor ini berkembang pesat. Pada 2023, produksi HKT di Indonesia tercatat mencapai 50 juta unit, dengan impor hanya 3,1 juta unit, yang berarti hampir 94 persen dari produk tersebut merupakan hasil produksi domestik.
Lebih lanjut, nilai ekspor produk elektronik Indonesia hingga triwulan III-2024 tercatat mencapai 10,07 miliar dolar AS, dengan sebagian besar berasal dari ekspor peralatan telekomunikasi, elektronik rumah tangga, peralatan listrik, dan komponen. Produk HKT juga mengalami lonjakan ekspor, dengan total nilai ekspor mencapai 277 juta dolar AS pada tahun 2024.