Jakarta, Portonews.com – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempercepat penyediaan lahan untuk peternak guna menampung sapi perah impor. Upaya ini dilakukan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digalakkan pemerintah.
Sudaryono menegaskan bahwa pengadaan sapi perah impor merupakan bentuk investasi untuk mendirikan pabrik susu segar di Indonesia. “Yang jelas ini bukan negara impor, tapi orang berinvestasi. Boleh dong bikin pabrik, di Indonesia ini bikin pabrik susu dengan sapinya didatangkan,” kata Sudaryono.
Ia juga menyebutkan bahwa hingga saat ini, sebanyak 160 perusahaan baik dari dalam maupun luar negeri telah menyatakan komitmennya untuk mendatangkan sapi perah impor.
Di sisi lain, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) menginformasikan bahwa sebanyak 50 ekor sapi perah bunting jenis Frisian Holstein asal Australia telah tiba di Indonesia. Dirjen PKH Agung Suganda berharap kedatangan sapi perah bunting tersebut dapat mendukung program MBG serta kampanye peningkatan konsumsi susu yang digalakkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Agung juga menambahkan bahwa kedatangan sapi perah tersebut merupakan bagian dari rencana jangka panjang Kementerian Pertanian untuk meningkatkan populasi sapi perah di Indonesia. Rencana ini selaras dengan target pemerintah yang ingin menambah satu juta ekor sapi perah dalam lima tahun ke depan.
“Ini adalah komitmen nyata sektor swasta dalam mempercepat investasi di Indonesia,” ujar Sudaryono. Ia menambahkan bahwa regulasi mengenai pemasukan sapi perah impor telah selesai disusun, memungkinkan pengadaan sapi perah dari berbagai negara selain Australia.
“PP-nya baru beres, kita bisa masukkan dari beberapa negara tambahan selain Australia dan negara lain yang terdaftar. Kita harap di 2025 ini bisa masuk 200 ribu sapi perah hingga akhir tahun,” tambahnya.
Dengan rencana ini, pemerintah berharap dapat memastikan ketersediaan susu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya dalam program MBG yang bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat Indonesia.