Jakarta, Portonews.com – Mahasiswa dinilai memiliki potensi besar sebagai penggerak utama dalam inovasi dan kebijakan energi berkelanjutan. Hal ini disampaikan oleh Indonesian Petroleum Association (IPA) yang menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menghadapi tantangan transisi energi.
“Mereka bukan hanya pengguna energi di masa depan, tetapi juga aktor penting dalam inovasi dan kebijakan energi berkelanjutan,” ujar Direktur Eksekutif IPA Marjolijn Wajong dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (23/2).
Sebelumnya, IPA menggelar diskusi bersama para mahasiswa dengan tema Energizing the Future: The Evolution of Oil and Gas in Energy Transition Era di Universitas Trisakti, Jakarta, Jumat (21/2). Acara yang merupakan bagian dari program IPA Goes to Campus ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa mengenai peran industri minyak dan gas (migas) dalam mendukung transisi energi.
Dalam kesempatan yang sama, VP Subsurface Asia Pacific bp Indonesia Raihan Mahendra turut menyoroti potensi sektor migas sebagai pendorong utama dalam transisi energi.
“Industri ini memiliki sumber daya dan infrastruktur yang dapat menjadi katalisator adopsi energi terbarukan dan penangkapan karbon,” katanya seperti dilansir laman Antara.
Sementara itu, Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik Kebumian dan Energi Universitas Trisakti, Mulia Ginting, menekankan bahwa transisi energi merupakan tantangan global yang memerlukan sinergi dari berbagai sektor, termasuk industri migas.
“Sektor ini memiliki keahlian dan infrastruktur yang dapat mendukung percepatan adopsi energi hijau dan teknologi berkelanjutan,” ungkapnya.
Sebagai wadah yang menaungi perusahaan dan praktisi hulu migas di Indonesia, IPA secara aktif berkomitmen dalam mendukung peningkatan kapasitas generasi muda melalui berbagai inisiatif edukasi, termasuk IPA Goes to Campus.
Acara ini merupakan bagian dari program Youth@IPAConvex yang akan berlangsung bersamaan dengan IPA Convex Ke-49 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, pada 20-22 Mei 2025.