Jakarta, Portonews.com – Dalam rangka mewujudkan langkah nyata untuk menggantikan energi fosil dengan energi terbarukan, Muslims for Shared Action on Climate Impact (Mosaic) baru saja meluncurkan program Sedekah Energi Tahun 2025.
Elok F. Mutia, Project Leader Sedekah Energi, mengungkapkan bahwa masjid memiliki potensi besar sebagai model transisi energi berbasis komunitas.
“Hingga saat ini, dua masjid yang telah menggunakan panel surya berhasil mengurangi emisi karbon hingga 6,8 ton. Jumlah ini setara dengan manfaat 680 pohon,” ujar Mutia dalam acara peluncuran program Sedekah Energi 2025 bertajuk Masjid Sebagai Pelopor Solusi Iklim yang diadakan di Jakarta pada Rabu (8/1) lalu.
Mutia menjelaskan bahwa program Sedekah Energi kini telah memasuki tahap implementasi ketiga dan keempat.
“Di mana sebelumnya berhasil menghadirkan 100 persen energi terbarukan di dua masjid, yaitu di Sembalun, Lombok, dan Bantul, Yogyakarta,” tambahnya.
Dengan total kapasitas 9.600 WP panel surya, program ini telah didukung oleh lebih dari 5.000 donatur melalui platform kitabisa.com.
Sebagai hasilnya, program ini telah menghasilkan penghematan biaya listrik hingga Rp39 juta. Selain itu, program ini juga memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 1.000 orang yang ada di komunitas sekitar masjid.
Abdul Gaffar Karim, Dewan Pembina Mosaic, menyatakan bahwa program ini juga mengajak umat Muslim untuk berkontribusi dalam mendukung transisi energi yang berkeadilan melalui sedekah. Inisiatif ini memanfaatkan energi terbarukan seperti panel surya untuk memenuhi kebutuhan listrik masjid sekaligus mengurangi emisi karbon.
“Program ini juga memberdayakan komunitas lokal, terutama melalui pelatihan dan edukasi terkait energi bersih,” ujar Gafar.