Jakarta, Portonews.com – Langkah besar menuju realisasi Proyek LNG Abadi telah dimulai. INPEX Masela, LTD. (INPEX), anak perusahaan dari INPEX Corporation, bersama dengan mitra strategisnya, Pertamina Hulu Energi Masela (PHE Masela) dan Petronas Masela Sdn. Bhd. (PETRONAS Masela), mengumumkan dimulainya fase inisiasi FEED OLNG (Onshore LNG Front-End Engineering Design) untuk pengembangan Proyek LNG Abadi. Fase penting ini difokuskan pada pemilihan teknologi likuefaksi dan teknologi turbin gas, yang akan mempercepat tahapan desain rekayasa awal dan memastikan kesiapan proyek sesuai jadwal.
Pelaksanaan inisiasi seleksi teknologi FEED ini dimulai pada hari ini, 9 April 2025, di Jakarta. Acara peluncuran tersebut dihadiri oleh Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, Presiden dan CEO INPEX Takayuki Ueda, serta perwakilan mitra terkait. Dalam sambutannya, Djoko Siswanto menyampaikan rasa apresiasinya atas dimulainya fase OLNG FEED Proyek Abadi Masela, yang menjadi langkah positif bagi kelanjutan pengembangan Lapangan Abadi, proyek yang telah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional.
Momen ini menjadi sinyal positif akan keberlanjutan pengembangan Lapangan Abadi, mengingat proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang sangat dinantikan karena peran vitalnya dalam mendukung ketahanan energi nasional. Proyek ini juga mencerminkan penerapan teknologi tinggi dan semangat kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
Lebih lanjut, Djoko menekankan bahwa tahap FEED ini penting untuk memastikan kesesuaian desain teknis terhadap kebutuhan komersial dan lingkungan, sekaligus menjadi langkah awal untuk mempercepat jadwal FEED secara keseluruhan.
Djoko berharap inisiasi tahap FEED OLNG ini dapat menjadi milestone yang sangat berarti—membawa Proyek Abadi semakin dekat ke tahap proyek berikutnya secara on time, on budget, on schedule, dan on safety. Inisiasi ini juga diharapkan menjadi fondasi yang kokoh dengan segera disepakatinya Perjanjian Jual Beli Gas (PPJG) menuju Final Investment Decision (FID) di tahun depan.
Di sisi lain, Presiden dan CEO INPEX Corporation Takayuki Ueda juga menyatakan bahwa pelaksanaan inisiasi FEED OLNG merupakan pencapaian penting dalam pengembangan Proyek Abadi. Proyek ini tidak hanya berkontribusi terhadap ketahanan energi Indonesia, tetapi juga menjadi pionir dalam penerapan teknologi canggih di sektor energi.
Dilansir dari laman resmi SKK Migas, proyek LNG Abadi juga dirancang menjadi proyek LNG pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) sejak awal pengembangannya. Pendekatan ini akan memainkan peran penting dalam mendukung target nasional dekarbonisasi Indonesia. Proyek ini tidak hanya akan membuka potensi sumber daya gas yang signifikan ke depannya, tetapi juga mencerminkan komitmen kami terhadap energi bersih melalui teknologi CCS.
Ueda juga menegaskan bahwa INPEX berencana memulai tahapan FEED pada pertengahan tahun ini dan menargetkan pengambilan keputusan investasi akhir (FID) sebelum memasuki fase rekayasa, pengadaan, konstruksi, dan instalasi (EPCI).
INPEX berkomitmen untuk melakukan segala upaya guna memulai produksi secara tepat waktu, sejalan dengan kebijakan dan harapan Pemerintah Indonesia. Ini merupakan proyek yang kompleks dengan tantangan besar, namun INPEX yakin bahwa melalui pengalaman yang kami miliki, Proyek Abadi akan dapat direalisasikan dengan sukses.
Presiden Direktur INPEX Masela, LTD., Kenji Hasegawa, juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang hadir dalam acara tersebut. Ia mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini dan menantikan kelanjutan kerja sama menuju Final Investment Decision (FID).
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional di sektor energi, Proyek Gas Abadi memainkan peran penting dalam mewujudkan ketahanan energi nasional berbasis energi bersih. Proyek LNG Abadi ini mencakup pembangunan dua train likuefaksi LNG di darat dengan kapasitas total 9,5 juta ton per tahun (MTPA), penyaluran gas pipa sebesar 150 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk kebutuhan domestik, serta produksi kondensat sekitar 35.000 barel per hari (BCPD).
INPEX mengelola Lapangan Gas Abadi dengan partisipasi sebesar 65%, bersama mitra Pertamina Hulu Energi Masela (20%) dan Petronas Masela Sdn. Bhd. (15%).