Jakarta, Portonews.com – Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menetapkan target ambisius bagi tingkat penanaman modal di Indonesia. Ia menargetkan rata-rata kenaikan sebesar 15,67 persen secara tahunan (yoy) untuk mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen pada tahun 2029, sesuai visi Presiden Prabowo Subianto.
Dalam diskusi yang digelar oleh Bank Dunia di Jakarta, Senin (10/2), Rosan menyampaikan bahwa target ini bertujuan untuk memastikan realisasi investasi baru di dalam negeri mencapai Rp13.032,8 triliun atau setara 814,6 miliar dolar AS hingga 2029.
“Tahun lalu, total investasi mencapai 114,3 miliar dolar AS atau setara Rp1.714 triliun, melampaui target sebesar 103,9 persen yang telah ditetapkan Presiden,” ungkap Rosan.
Ia merinci target penanaman modal untuk tahun-tahun mendatang, termasuk Rp1.905,6 triliun pada 2025, Rp2.175,26 triliun pada 2026, Rp2.567,47 triliun pada 2027, Rp2.969,64 triliun pada 2028, dan Rp3.414,82 triliun pada 2029.
Menteri Rosan menekankan bahwa sektor hilirisasi memiliki peran signifikan dalam memenuhi target ambisius ini. Tahun lalu, kontribusi investasi dari hilirisasi mencapai 28,8 persen dari total investasi. Pihaknya optimistis bahwa angka ini dapat meningkat hingga 30 persen dalam lima tahun mendatang. Hilirisasi, menurutnya, tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, tetapi juga membuka lapangan kerja baru, memperkuat industri manufaktur, dan memperbaiki neraca perdagangan.
Dalam forum yang sama, Rosan mengundang investor global untuk memanfaatkan peluang besar di Indonesia, seraya menekankan bahwa negara ini sedang dalam perjalanan menuju status negara maju pada tahun 2045. “Kami ingin Anda menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini,” ujarnya, menegaskan peluang besar yang dimiliki Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi pasar yang besar dan stabilitas ekonomi yang kuat.
Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah strategis yang diambil untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Setelah melaporkan capaian investasi 2024 kepada Presiden, Rosan mengungkapkan bahwa dukungan tersebut mencerminkan pentingnya peran investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Bapak Presiden mendukung penuh karena investasi mempunyai kontribusi yang sangat signifikan terhadap perekonomian Indonesia,” kata Rosan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/2).
Melalui target yang ambisius ini, pemerintah berupaya memastikan stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan inklusif. Dengan realisasi investasi yang konsisten dan fokus pada sektor strategis seperti hilirisasi, Indonesia diharapkan mampu mencapai visi ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan kompetitif di tingkat global.