Jakarta, Portonews.com — Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pembangunan infrastruktur sebagai bagian penting dari strategi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa berbagai skema pembiayaan inovatif dan kerja sama dengan lembaga internasional menjadi langkah kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
“Kami harus memastikan bahwa pembangunan infrastruktur tetap berada di jalurnya guna mendukung visi dan misi Presiden, termasuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen serta mewujudkan keberlanjutan di sektor pangan, energi, dan air,” kata AHY dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (4/2).
Pemerintah memusatkan perhatian pada proyek strategis nasional, pemerataan pembangunan, dan keberlanjutan infrastruktur fisik serta digital. Fokus ini dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat. AHY menekankan bahwa infrastruktur adalah fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi negara.
“Kami memprioritaskan langkah-langkah untuk mengatasi ketimpangan antara wilayah Jawa dan non-Jawa, sekaligus berupaya mempersempit kesenjangan digital, yang masih menjadi tantangan besar bagi negeri ini,” tambahnya.
Meskipun menghadapi kendala dalam efisiensi anggaran, pemerintah tetap optimistis mencari solusi terbaik. AHY menyebutkan bahwa pembentukan tim khusus akan dilakukan untuk membahas pengembangan perumahan dan infrastruktur dasar secara bersamaan, demi memastikan percepatan pembangunan yang signifikan.
Dalam langkah ini, pemerintah juga telah menjalin dialog dengan sejumlah mitra internasional. Baru-baru ini, AHY bertemu dengan perwakilan dari Bank Dunia, Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), dan International Finance Corporation (IFC). Dalam pertemuan tersebut, AHY memaparkan rencana pembangunan infrastruktur nasional untuk lima tahun ke depan.
Proyek-proyek besar seperti pembangunan tanggul raksasa di Jakarta untuk mengatasi penurunan tanah dan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya menjadi perhatian utama. Selain itu, pemerintah juga menargetkan pembangunan tiga juta rumah setiap tahun untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Saya yakin kemitraan ini dapat semakin diperkuat untuk menghasilkan solusi inovatif yang sesuai dengan tantangan yang dihadapi Indonesia,” ujar AHY.
Pihak Bank Dunia, melalui perwakilannya Manuela Ferro dan Hiroshi Matano, memberikan dukungan penuh terhadap langkah pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Mereka juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam pendanaan proyek-proyek infrastruktur agar hasilnya lebih optimal.