Jakarta, Portonews.com — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menunjukkan komitmen kuatnya untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Melalui inisiatif strategis, Kementerian BUMN berupaya meningkatkan kompetensi UMKM agar dapat bersaing di tingkat nasional maupun global. Salah satu wujud nyata komitmen ini adalah pelatihan “UMKM Naik Kelas,” yang baru saja diselenggarakan di Kota Semarang.
Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian program transformasi UMKM yang didukung oleh aplikasi inovatif Naksir UMKM. Aplikasi ini dirancang untuk mengidentifikasi potensi UMKM, memperbaiki manajemen bisnis, dan memperluas akses pasar. Selain itu, aplikasi ini juga menjadi alat bagi pemangku kepentingan untuk memantau perkembangan UMKM sekaligus membangun sinergi antarpelaku usaha.
Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN, menjelaskan pentingnya aplikasi Naksir UMKM dalam mendukung perjalanan UMKM menuju level berikutnya.
“Langkah awal membantu UMKM naik kelas adalah memahami posisi mereka saat ini. Dengan aplikasi ini, kami bisa mengidentifikasi keunggulan sekaligus hal-hal yang perlu diperbaiki,” ujar Arya saat membuka acara pelatihan di Grasia Convention Semarang.
Kegiatan ini diikuti oleh 130 pelaku UMKM binaan Rumah BUMN dan 30 fasilitator dari wilayah Jawa Tengah. Peserta mendapatkan materi pelatihan komprehensif yang mencakup aspek legalitas usaha, pengelolaan keuangan, dan strategi pemasaran digital.
Beberapa topik utama yang disampaikan antara lain pelatihan Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikasi Halal, hingga pengelolaan keuangan UMKM oleh para ahli dari berbagai instansi, termasuk PT Surveyor Indonesia dan OJK Jawa Tengah.
Selain itu, peserta juga diajarkan cara memanfaatkan teknologi digital, seperti penggunaan WhatsApp Business, untuk mendukung strategi branding dan pemasaran mereka. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong UMKM agar lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi sekaligus meningkatkan efisiensi operasional mereka.
Kegiatan ini turut melibatkan sejumlah BUMN, seperti PLN, Pertamina, BRI, SIG, BNI, dan Mandiri, yang memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan UMKM. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan perusahaan milik negara dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.
Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya keberlanjutan program ini. “UMKM adalah pilar utama perekonomian Indonesia. Dukungan berupa pelatihan, pendampingan, hingga akses pembiayaan akan membantu mereka untuk tumbuh lebih kuat dan kompetitif,” ujarnya.
Kementerian BUMN akan terus memperluas cakupan program pelatihan ini agar lebih banyak UMKM di seluruh Indonesia dapat menikmati manfaatnya. Fokus program ini mencakup pendampingan teknis, pengembangan jaringan pemasaran, hingga penyediaan akses pembiayaan yang lebih mudah. Langkah-langkah ini diharapkan mampu memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan dan mewujudkan kemandirian ekonomi nasional sesuai visi Presiden Prabowo.
Program “UMKM Naik Kelas” menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan dapat memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat. Dengan dukungan berkelanjutan, UMKM diharapkan dapat bertransformasi menjadi motor penggerak utama perekonomian Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.