Jakarta, Portonews.com – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan infrastruktur gas bumi dan penyediaan layanan pengisian bahan bakar LNG untuk kapal (LNG bunkering). Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat sektor pelabuhan di Indonesia dan memenuhi kebutuhan pasokan LNG di berbagai wilayah.
“Sinergi dan kolaborasi perusahaan BUMN ini merupakan sebuah kerja sama kontribusi positif untuk saling menumbuhkembangkan satu sama lain. PT PGN Tbk dapat mengembangkan infrastruktur gas bumi baik offshore dan onshore dan Krakatau Steel melalui PT Krakatau Bandar Samudera dapat menyediakan layanan kepelabuhanan untuk kebutuhan Liquified Natural Gas bunkering,” kata Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar Djohan dalam pernyataan di Jakarta, Kamis (13/3).
Akbar Djohan menjelaskan bahwa lokasi pelabuhan yang akan dikembangkan adalah Terminal Cigading 1 dan Terminal Cigading 2 yang berada di Kota Cilegon, Provinsi Banten. Alasan pemilihan kedua terminal tersebut adalah karena kawasan ini telah dilengkapi dengan jaringan pipa gas bumi.
Selain itu, Akbar juga menekankan bahwa saat ini PT Krakatau Steel tidak hanya berfokus pada bisnis baja, melainkan juga mengembangkan industri nonbaja melalui PT Krakatau Bandar Samudera. Transformasi ini dilakukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan mendukung pertumbuhan Krakatau Steel sebagai industri strategis yang berperan dalam pembangunan nasional.
“Kami berharap kerja sama yang direncanakan berjalan hingga 2 tahun ini dapat dilakukan dengan baik, tidak ada kendala apa pun dan bahkan dapat mengembangkan kerja sama untuk fasilitas lainnya di Krakatau Steel Group sehingga tidak hanya berhenti di PT Krakatau Bandar Samudera,” harapnya.
Lebih lanjut, Direktur Utama PT PGN Tbk Arief Setiawan Handoko menyampaikan harapannya agar kerja sama ini segera dapat diwujudkan dalam bentuk yang lebih konkret dan memberikan manfaat jangka panjang yang saling menguntungkan bagi kedua pihak. Ia juga menambahkan bahwa pemanfaatan pelabuhan untuk pembangunan fasilitas LNG sangat potensial dan diperlukan di Indonesia, mengingat LNG dibutuhkan untuk memenuhi pasokan gas ke wilayah-wilayah yang jauh dari jaringan pipa.
Saat ini, PT Krakatau Bandar Samudera memiliki 17 jetty dengan fasilitas berstandar internasional, seperti pilotage and towage, mooring-unmooring, stevedoring, jetty management, dan integrated logistics services. Fasilitas tersebut dapat melayani 800 kapal setiap tahunnya. Selain itu, perusahaan ini juga memiliki Continuous Ship Unloader (CSU) berkecepatan 1.300 ton/jam yang terintegrasi dengan gudang berstandar food grade.