Jakarta, Portonews.com – GovAI Hackathon 2024 baru saja selesai. Acara ini diadakan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama dengan Microsoft Indonesia, Himpunan Bank Negara (Himbara), dan Telkom Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengajak masyarakat Indonesia menciptakan solusi inovatif berbasis artificial intelligence (AI), khususnya generative AI, dalam empat bidang utama layanan pemerintahan.
Keempat tema yang dilombakan meliputi: pencegahan stunting dan peningkatan gizi anak sekolah, digitalisasi pelayanan publik yang terintegrasi dan responsif, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk ekspor melalui diplomasi ekonomi, serta pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel.
Agus Rofiudin, Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kemenkeu, menyampaikan bahwa AI berpotensi besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama melalui sektor pemerintahan. Ia juga menekankan bahwa perkembangan teknologi digital di Indonesia sangat cepat, dengan penetrasi internet yang mencapai lebih dari 72%.
”Itulah sebabnya kami menyelenggarakan GovAI Hackathon, untuk mengumpulkan ide inovatif berbasis AI dari para talenta terbaik di Indonesia yang dapat membantu pemerintah meningkatkan kualitas layanan publik,” terangnya.
Acep Somantri, Staf Ahli Bidang Manajemen Kemenlu, memberikan apresiasi kepada para peserta yang telah menyumbangkan ide-ide kreatif untuk meningkatkan layanan pemerintah melalui generative AI. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi sangat penting untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia.
“Ide dengan arsitektur teknologi yang lengkap dari para peserta menjadi bukti akan besarnya potensi AI di Indonesia. Kami percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi akan mendorong kemajuan yang lebih besar dalam transformasi digital Indonesia, demi kesejahteraan rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Hackathon ini diikuti oleh 495 peserta yang terbagi ke dalam 191 tim, jumlah ini lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya diikuti oleh 271 peserta dalam 93 tim.
Menurut Maya Arvini, Direktur Sektor Publik Microsoft Indonesia, meningkatnya jumlah peserta menunjukkan cepatnya adopsi generative AI di Indonesia. Hal ini juga didukung oleh temuan Work Trend Index 2024 yang mengungkapkan bahwa 92% pekerja di Indonesia telah menggunakan generative AI di tempat kerja, angka yang lebih tinggi dibandingkan angka global dan Asia Pasifik.
”Tidak hanya soal kecepatan, ide-ide yang ada di dalam proposal, berikut rekomendasi arsitektur teknologinya yang komprehensif, juga menujukkan solusi nyata dari berbagai isu kritikal di Indonesia. Berbagai ide tersebut akan menciptakan pilar kuat untuk mendukung perjalanan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Kegiatan ini dimulai sejak Oktober 2024 dan diawali dengan pelatihan AI untuk umum melalui tujuh kelas online yang diikuti lebih dari seribu peserta. Setelah pelatihan, sebanyak 147 tim mengajukan ide solusi generative AI, dan dari situ 10 tim terpilih untuk menerima pendampingan lanjutan guna membuat Minimum Viable Products (MVP) menggunakan Microsoft Azure. Dari 10 MVP tersebut, 5 akan diwujudkan dalam program pemerintah.
Lima solusi terpilih dari GovAI Hackathon 2024 adalah:
- NuSantap dari tim UINNOVATOR, yang menggunakan AI dan computer vision untuk merekomendasikan menu berdasarkan kebutuhan gizi individu serta ketersediaan pangan lokal.
- DIPLOMAT-AI dari tim Network AI, yang membantu UMKM dengan menyediakan analisis pasar untuk ekspor, lengkap dengan laporan intelijen pasar otomatis dan chatbot interaktif.
- Solusi AI Penilaian Potensi Serapan Karbon dari tim Ember Proyek, yang menggunakan citra satelit untuk menilai potensi serapan karbon di area tertentu.
- Trace.AI dari tim AI4Indonesia, solusi yang meninjau dan mengevaluasi anggaran dengan memeriksa indikasi mark-up dan memberikan rekomendasi berbasis data.
- Ainara dari tim Timses AITIES, yang menggabungkan blockchain, smart contracts, dan AI untuk memastikan pengelolaan dana desa yang transparan dan akuntabel.
Selain lima solusi terpilih, lima tim finalis lainnya juga mendapat apresiasi khusus, yaitu Sigma, Sasyaditomonica, Tomodachi, NUTRI TEAM, dan Treasury Data Lab, yang turut menyumbangkan ide inovatif berbasis AI untuk kemajuan layanan pemerintahan di Indonesia. Informasi ini dilansir dari laman Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Senin (18/11/2024).