Budapest, Portonews.com-Memasuki babak ke 5 Olimpiade Catur 2024, tim catur putra Indonesia mulai menghadapi lawan-lawan yang tangguh. Tim putra selama dua hari berturut-turut bertemu para pemain papan atas, setelah Hungary C, giliran Georgia menjadi lawan mereka. Sementara tim putri yang di babak sebelumnya bertemu Iran, kali ini harus menghadapi Palestina.
Kubu tim putri Indonesia semakin percaya diri dan menunjukkan potensinya. Pemain papan 3 Evi Yuliana (1912) tidak menemui kesulitan untuk menang dari WCM Yara Faqeeh (1671). Kemenangan Evi diikuti oleh dua pecatur Indonesia lainnya, Angel Ruth Nugroho (1939) dan Clementia Adeline (1550) mengalahkan WCM Taqwa Hamouri (1845) dan Wajd Natsheh (1739).
Dengan 4 point yang diraih Evi dari 5 babak yang sudah dimainkan, maka sudah bisa dipastikan Evi meraih gelar WCM (Woman Candidate Master) bila minimal bermain dua babak lagi.”Tapi kita berharap Evi bisa meraih gelar lebih tinggi lagi, WFM (Woman Fide Master) bila dapat 6 point dari 9 babak,” ujar Lisa Lumongdong, kapten tim putri Indonesia.
Menurut Lisa, anak-anak asuhannya ini makin tampil percaya diri. Tak hanya Evi yang bermain dengan gaya tersebut, Angel juga terlihat berani dengan pilihan-pilihan langkahnya. Bahkan di babak 5 ini, Clementia juga mampu mengendalikan permainan. Saat lawan memainkan varian korban bidak di pembukaan dan tidak memberi kompensasi. Akhirnya dipaksa menyerah ketika bidaknya dihabiskan oleh Clementia.
Satu-satunya point yang hilang dikelompok putri adalah kekalahan di meja 1, saat pemain seniot WIM Lindri Juni Widjayanti (2155) harus mengakui keunggulan pecatur terbaik Palestina, WFM Eman Sawan (1972), sehingga skor akhir 3-1.
Kubu tim putra harus mengakui kekuatan Georgia yang turun dengan kekuatan 4 GM mereka yang ber elo- rating di atas 2500, skor akhir 1/2 : 3 1/2 sangat membanggakan. Perlawanan mereka patut dihargai, karena Georgia memiliki kemampuan jauh di atas tim Indonesia.
Satu-satunya yang berhasil menahan imbang adalah FM Andrean Susilodinata (2393) saat bermain remis dengan GM Mikheil Mchedishvili (2574). Sementara ketiga pemain lainnya tumbang menghadapi lawan-lawan mereka.
FM Satria Duta Cahaya (2219) yang berada di papan dua menyerah pada GM Luka Paichadze (2516). Begitu juga dengan Zacky Dhia Ulhaq (2203) dan Reynard Kristopher (2114) yang kalah dari lawan-lawan mereka GM Baadur Jobava (2582) dan GM Levan Pzntsulaila (2516).
“Dikepruk sapu lidi Tuan Simon. Seperti itulah tim putra kita saat bertemu Georgia, salah satu tim raksasa catur dunia. Melawan 4 GM sudah malang melintang di percaturan dunia, tentu terasa benar kalah kelasnya,” ujar Kapten Tim Putra Indonesia,Kristianus Liem.
Andrean, pemain papan 1 Indonesia yang juga merupakan eks Dream Team termuda ini, bermain dengan hati-hati, begitu juga lawannya, GM Mikheil. “Mungkin karena sehari sebelumnya Andrean mengalahkan GM dari Hungaria, maka Mikheil tampak tidak mau ambil risiko dan terus menjaga keseimbangan sampai remis disetujui lgkah 31,” ujar Kris, menambahkan.
Namun hasil remis ini menguntungkan bagi Andrean yang sedang mengejar Norma IM terakhirnya dan Norma GM pertamanya. Andrean saat ini sudah genap menghadapi 3 GM, tinggal mengumpulkan poin yang cukup untuk perolehan gelar tersebut.
Di babak ke 6, tim putri Indonesia akan berhadapan dengan Estonia dan tim putra akan menghadapi Finland.