Cilacap, Portonews.com – Sebuah kapal nelayan mengalami kebakaran hebat di Dermaga Baterai Wijayapura, Kabupaten Cilacap. Kebakaran ini menyebabkan kerugian materi yang diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. Insiden tersebut terjadi ketika para Anak Buah Kapal (ABK) tengah beristirahat di sekitar pelabuhan.
Kasat Polair Polresta Cilacap, AKP Moro Priyadi, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan kebakaran pada sekitar pukul 02.00 WIB. Setelah menerima laporan, petugas kepolisian segera bergerak menuju lokasi untuk menangani situasi.
“Api berhasil dikendalikan pada pukul 04.40 WIB menggunakan kapal TAG BOUT TRANSKO MURAI dari Pertamina,” ujar AKP Moro dalam keterangannya kepada wartawan.
Menurut AKP Moro, kebakaran tersebut diduga bermula dari kamar mesin kapal Anariski 3, yang dimiliki oleh pengusaha bernama Cece. Para ABK, yang saat itu sedang beristirahat, tiba-tiba mencium bau asap dan segera menyadari adanya api yang berkobar di ruang mesin.
Para ABK berusaha melakukan upaya pertama dengan memadamkan api, sekaligus menjauhkan kapal dari kapal lain yang sedang bersandar. “Mereka segera memindahkan kapal untuk mencegah api merambat ke kapal lainnya,” tambah AKP Moro.
Dikutip dari laman tribunjateng.com, meski api akhirnya dapat dipadamkan, kerugian yang ditimbulkan cukup besar. Perkiraan awal menunjukkan bahwa total kerugian mencapai sekitar Rp 1 miliar, termasuk kerusakan pada kapal serta muatannya.
Lokasi kejadian di Dermaga Baterai Wijayapura kini telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk memulai penyelidikan lebih lanjut. Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran masih belum diketahui dan sedang dalam proses penyelidikan oleh Polresta Cilacap.
“Kami akan terus melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran ini,” ujar AKP Moro. Dia juga memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun kondisi kapal Anariski 3 mengalami kerusakan berat.
Dengan peristiwa kebakaran ini, pihak kepolisian menghimbau agar para nelayan dan pemilik kapal selalu waspada dan melakukan pemeriksaan berkala terhadap kapal mereka demi mencegah terjadinya insiden serupa. (*)