Kapal Iriana, yang sedang berlayar ke selatan setelah pukul 10 malam, mengalami masalah satu jam setelah keberangkatan. Kapal tersebut terdampar di dekat pantai Jialutang. Meski demikian, seluruh 20 awak kapal dalam keadaan aman dan tidak memerlukan bantuan apa pun, menurut Administrasi Penjaga Pantai (Coast Guard Administration – CGA) Taiwan.
CGA mengkonfirmasi bahwa kapal tidak kehilangan tenaga mesin dan tidak ada risiko kebocoran bahan bakar ke laut. “Kami terus memantau perkembangan dan situasi kapal kandas ini,” ujar seorang perwakilan CGA.
Sebelumnya, kapal Iriana sempat berlabuh di lepas pantai barat daya Taiwan pada Rabu (24/7) sekitar pukul 5 sore untuk memperbaiki kemudi. Meski sudah menyelesaikan perbaikan, kapal tersebut tetap kandas saat melanjutkan perjalanannya.
Kejadian ini menarik perhatian banyak pihak mengingat cuaca buruk yang ditimbulkan oleh Topan Gaemi. Namun, dengan kesiapan dan tanggap darurat yang baik, situasi dapat dikendalikan tanpa menyebabkan kerugian besar atau ancaman lingkungan.
Foto-foto kapal yang terjebak di pantai Jialutang telah tersebar luas, menunjukkan betapa dekatnya kapal dengan daratan dan mengilustrasikan betapa gentingnya situasi tersebut. Namun, berkat upaya cepat dari CGA, tidak ada dampak serius yang ditimbulkan dari insiden ini.
Melansir dari Taiwannews.com.tw, kondisi di sekitar lokasi kejadian saat ini terus dipantau untuk memastikan keamanan kapal dan lingkungan sekitarnya.
Dengan peristiwa ini, CGA menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan menghadapi kondisi cuaca ekstrem, terutama bagi kapal-kapal yang beroperasi di perairan sekitar Taiwan.