Jakarta, Portonews.com – Perayaan Natal 2024 di Gereja Katedral Jakarta tidak hanya menampilkan suasana rohani yang khusyuk, tetapi juga kaya akan elemen budaya dan kepedulian lingkungan. Salah satu bagian utama dari dekorasi adalah Wayang Natal Nusantara 2024, yang menggambarkan kisah kelahiran Yesus Kristus, yang disaksikan oleh para gembala dan Tiga Raja dari Timur. Dekorasi ini semakin memukau dengan hadirnya Pohon Natal setinggi delapan meter, dihiasi dengan pita Natal dan lambang sukacita yang melambangkan kebahagiaan yang dibagikan umat kepada sekelilingnya.
Selain itu, penghiasan lainnya menampilkan perca-perca wastra Nusantara dari berbagai wilayah, hasil daur ulang kain yang dipadupadankan dengan indah. Patung boneka kayu khas Betawi dan Batak turut melengkapi tampilan, menggambarkan perpaduan antara simbol tradisi Natal dengan budaya lokal Indonesia.
Humas Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, menjelaskan bahwa penggunaan bahan daur ulang ini adalah bagian dari ajaran sosial Gereja yang dicanangkan dalam Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta sejak 2021. Arah dasar ini mencakup lima ajaran sosial gereja, dan salah satunya adalah pelestarian lingkungan yang menjadi fokus utama pada perayaan Natal kali ini.
“Penggunaan bahan daur ulang adalah salah satu wujud konkret dari ajaran sosial gereja yang menekankan pelestarian lingkungan, yang sejalan dengan upaya Gereja Katolik dalam menjaga kelestarian bumi,” ujar Susyana.
Perayaan Natal 2024 di Katedral Jakarta juga bertepatan dengan Tahun Yubileum yang dilakukan setiap 25 tahun sekali. “Kebetulan tahun ini adalah tahun pembukaan Tahun Yubileum di Vatikan, yang hanya dilakukan setiap 25 tahun sekali, dan di Vatikan akan dibuka Pintu Suci. Kami juga turut menyambut Tahun Yubileum tersebut,” kata Susyana.
Tiga sesi Misa Natal pada 25 Desember 2024, yang dilaksanakan pada pukul 08.30, 11.00, dan 17.00, mengedepankan keberagaman budaya Indonesia, namun tetap menjaga esensi perayaan Natal. “Kami selalu berusaha mengangkat elemen budaya Nusantara dalam dekorasi Natal, dan tahun ini kami menambahkan unsur daur ulang, seperti menggunakan ornamen yang sama setiap tahun,” ungkap Susyana.
Lebih dari sekadar perayaan, gereja berharap perayaan Natal ini dapat mempererat hubungan antar umat serta memberikan dampak positif bagi masyarakat. Sejalan dengan pesan Paus Fransiskus dalam ensiklik Laudato Si, yang mengajak umat untuk merawat bumi sebagai rumah bersama, penggunaan bahan dekorasi daur ulang diharapkan dapat mendorong kesadaran untuk menjaga lingkungan.
“Kami ingin merawat bumi sebagai rumah bersama, sebagaimana yang disampaikan oleh Paus Fransiskus dalam Laudato Si,” tambah Susyana.
Dengan perpaduan tradisi, budaya Nusantara, dan pesan pelestarian lingkungan, Perayaan Natal 2024 di Gereja Katedral Jakarta menjadi momen istimewa yang menyentuh hati umat dan masyarakat luas.