Cianjur, Portonews.com – Bencana alam yang melanda Cianjur, terutama saat hujan deras dan pergerakan tanah yang meluas, telah menyebabkan ribuan warga terpaksa mengungsi. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, menyampaikan bahwa hingga Minggu (15/12), jumlah pengungsi terus meningkat. Mereka tersebar di 14 kecamatan yang terdampak bencana, dengan kondisi yang masih sangat memprihatinkan.
“Pengungsi kini tersebar di kecamatan-kecamatan yang terdampak, antara lain Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibinong, Cijati, Cikadu, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, dan Tanggeung,” jelas Asep, dalam keterangan Antara.
Akibat bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah yang terjadi, lebih dari 3.000 rumah mengalami kerusakan. BPBD mencatat 701 rumah rusak berat, 835 rusak sedang, dan 1.562 rusak ringan. Lebih dari 1.300 keluarga yang terdiri dari 4.061 jiwa terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari tempat aman.
Asep mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Cianjur masih melakukan pendataan terhadap rumah-rumah yang terdampak bencana. Proses ini penting untuk memastikan bahwa bantuan pemerintah bisa segera diberikan.
“Proses pendataan terus kami lakukan. Setelah diverifikasi, kami akan ajukan bantuan dari BNPB agar segera bisa sampai kepada warga yang membutuhkan,” tuturnya.
Selain rumah, berbagai infrastruktur penting juga rusak parah. Tercatat ada 358 titik jalan, 67 saluran irigasi, dan 47 jembatan yang hancur. Fasilitas umum seperti tempat ibadah, fasilitas kesehatan, dan sekolah juga tak luput dari kerusakan. Sebanyak 81 tempat ibadah, 5 fasilitas kesehatan, dan 54 sekolah mengalami kerusakan yang cukup signifikan.
Untuk membantu warga yang terdampak, BPBD Cianjur telah mendirikan dapur umum di 14 kecamatan terdampak. Gudang logistik juga dibangun di Kecamatan Sukanagara untuk mempermudah pendistribusian bantuan ke daerah-daerah yang paling membutuhkan. Posko-posko kesehatan juga aktif memberikan layanan medis, dengan bantuan dari relawan medis yang siap melayani para pengungsi.
Asep menambahkan, pihaknya terus bekerja keras untuk memastikan data yang ada selalu diperbarui, agar pemulihan bisa segera dilakukan. “Kami berharap bantuan bisa segera turun agar masyarakat yang terdampak bisa kembali ke rumah mereka, dan kehidupan bisa kembali normal,” kata Asep dengan harapan.
Di tengah kesulitan ini, semangat gotong royong dan bantuan dari berbagai pihak terus mengalir, memberikan harapan baru bagi warga Cianjur yang sedang berjuang menghadapi dampak bencana.