Jakarta, Portonews.com-Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) kembali membuka program magang bersertifikat Penggerak Muda Pasar Rakyat (PMPR) 2024.
Program ini ditujukan bagi 40 mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia yang akan dilaksanakan selama empat bulan yakni September— Desember 2024. Program ini akan dilaksanakan di pasar yang berlokasi di lima kabupaten/kota di Indonesia yakni Kota Pekanbaru, Riau; Kota Cirebon, Jawa Barat; Kabuputen Sleman, D.I. Yogyakarta; Kabupaten Jember, Jawa Timur; dan Kota Mataram, Nusat Tenggara Barat.
“Program magang bersertifikat PMPR ini didesain Kemendag bagi para mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan dari perguruan tinggi guna memberi dampak penguatan dan pemberdayaan pasar rakyat secara nyata,” ujar Direktur Sarana Perdagangan dan Logistik Sri Sugy Atmanto.
Sugy menjelaskan, mahasiswa akan terlibat secara langsung membantu pemerintah dalam membina pedagang pasar rakyat agar menjadi lebih berdaya saing. Melalui program ini, mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan di pasar rakyat melalui pembelajaran berbasis proyek dan praktik pemenuhan tata kelola pasar melalui standardisasi pasar. Selain itu, mahasiswa akan melakukan penguatan dan pemberdayaan pedagang dan berkolaborasi dengan akademisi, pemerintah daerah, pengelola pasar, asosiasi, dan seluruh pemangku kepentingan di pasar rakyat.
“Program ini diharapkan dapat memberikan pengalaman, terutama pembelajaran langsung di pasar rakyat berbasis proyek dan praktik langsung terkait pemenuhan standardisasi, penerapan digitalisasi dan peningkatan kapasitas pedagang. Selama program, mahasiswa akan mendapatkan keterampilan, baik hard skill maupun soft skill,” terang Sugy.
Dia menambahkan, kriteria pasar rakyat untuk PMPR diutamakan pasar rakyat yang direvitalisasi melalui APBN, pasar rakyat dengan akses jalan yang mudah ditempuh, kelayakan kondisi pasar rakyat untuk magang, dan terjangkau jaringan internet. Selain itu, lanjut Sugy, para mahasiswa yang mengikuti PMPR akan mendapatkan pelatihan komprehensif, induksi kerja di lingkungan pasar rakyat, pendampingan oleh mentor tetap dan mentor Kemendag, serta sertifikat magang dari Kemendag. Selain manfaat bagi para mahasiswa, PMPR memberikan manfaat kepada para pengelola pasar.
“Dengan adanya PMPR, para pengelola pasar mendapatkan pendampingan tanpa harus menyewa jasa konsultan. Melalui pendampingan ini, diharapkan adanya perbaikan ke depan sehingga kualitas pasar rakyat akan semakin baik,” urai Sugy.
PMPR telah berlangsung sejak 2022. Sugy mengungkapkan, jumlah mahasiswa yang akan terlibat dalam PMPR 2024 ini menurun dibandingkan pada 2022 dan 2023. Pada 2022, PMPR memfasilitasi 292 mahasiswa magang; sedangkan pada 2023, PMPR memfasilitasi 50 mahasiswa magang; dan tahun ini hanya 40 mahasiswa magang. Namun demikian, Sugy berharap, program ini dapat terus berjalan ke depannya.
“Program ini penting untuk dilakukan karena memberikan manfaat bagi banyak pihak, yaitu pemerintah, mahasiswa, serta pasar rakyat yang berdampak terhadap pengelola pasar, pedagang, hingga masyarakat,” tutup Sugy.