Jakarta, Portonews.com – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, mendorong seluruh perguruan tinggi untuk memperluas model kemitraan dengan dunia usaha guna memperkuat kualitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Sejauh ini terdapat tiga pola kerja sama yang dapat dikembangkan, yakni program magang mahasiswa, pelatihan industri dan riset bersama, serta penyelarasan kurikulum. Melalui skema ini, kami berharap kualitas produk UMKM dapat meningkat,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (7/12).
Satryo menjelaskan bahwa magang mahasiswa merupakan bentuk kolaborasi utama antara pendidikan tinggi vokasi dan sektor industri. Sementara itu, bentuk kedua kemitraan mencakup pelatihan industri dan riset bersama, yang dapat mengoptimalkan kemampuan satuan pendidikan vokasi sesuai kebutuhan lapangan.
“Bentuk ketiga adalah menyelaraskan kurikulum dengan melibatkan perwakilan industri sejak tahap perencanaan. Dengan demikian, lulusan pendidikan vokasi akan lebih relevan dengan tuntutan dunia kerja serta mampu berkontribusi dalam pengembangan UMKM,” jelasnya.
Satryo menekankan pentingnya transformasi pendekatan kemitraan agar lebih strategis, inovatif, dan sesuai dengan dinamika industri, sehingga dapat menghasilkan dampak luas, berkelanjutan, dan bernilai tambah.
Ia juga mendorong perguruan tinggi untuk menawarkan ragam program yang relevan bagi dunia usaha dan industri. Hal ini, menurut Satryo, merupakan bentuk investasi strategis bagi pihak swasta, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa dan pengusaha.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengingatkan bahwa pasar dalam negeri Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Potensi tersebut dapat digali lebih dalam oleh industri dalam negeri, termasuk UMKM.
“Banyak kampus memiliki inkubator bisnis. Kami ingin membangun kolaborasi, agar bisnis binaan perguruan tinggi dapat menembus pasar internasional,” kata Budi Santoso, menegaskan potensi kerja sama yang saling menguntungkan.